Mengubah Petani Kelapa Sawit Beralih ke Komoditi Aren Genjah dengan FGD

Senin, 28 Agustus 2017

Kandolo, 28 Agustus 2017. Desa Kandolo merupakan desa penyangga Kawasan Konservasi Balai TN Kutai. Sebelumnya desa ini merupakan desa yang berada di dalam kawasan. Pasca terbitnya SK. Menteri Kehutanan Nomor SK.718/Menhut-II/2014 tanggal 29 Agustus 2014, sebagian wilayah administratif desa ini masuk dalam wilayah yang di enclave dan berbatasan langsung dengan kawasan konservasi Taman Nasional Kutai.

Balai TN Kutai selaku pengelola kawasan bekerjasama dengan Mitra TN Kutai mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga kelestarian TN Kutai dengan mengembangkan "Model Desa Konservasi (MDK)" termasuk salah satunya adalah Desa Kandolo.


Kerjasama Balai TN Kutai dan Mitra TN Kutai dengan Kelompok pengolahan gula aren Nyiur Melambai dan pihak Pemerintah Desa Kandolo dikukuhkan dengan ditandatanganinya MoU atau perjanjian kerjasama pada tahun 2016 dengan jangka waktu selama 5 (lima) tahun.


Berbagai kegiatan telah dilakukan diantaranya peningkatan kapasitas masyarakat (capacity building) penguatan kelembagaan kelompok dan pembuatan dapur untuk pemasakan gula aren.


Kedatangan tim ekpedisi ilmiah Institut Pertanian Bogor "SURILI 2017" ke Balai TN Kutai selama 12 (dua belas) hari mulai tanggal 19 hingga 30 Agustus, dimanfaatkan untuk menggali informasi terkait pengelolaan aren di Desa Kandolo melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan Kelompok Nyiur Melambai.


Masyarakat diminta menceritakan sejarah awal bagaimana tanaman aren tersebut diusahakan hingga menjadi tanaman komoditi unggulan di Kandolo, pemilihan benih aren, pengolahan gula aren sampai pada pengemasan produk.


Selain itu dalam FGD tersebut di bahas nilai ekonomis produk aren dan permasalahan dalam pengolahan aren. Hal yang menarik dalam diskusi tersebut adalah komitmen pihak desa dan kelompok Nyiur Melambai untuk tetap mengembangkan aren sebagai komoditi unggulan mereka ditengah hegemoni kelapa sawit dan karet.

Proses pemasakan yang memakan waktu terlalu lama memerlukan pengembangan/ sentuhan teknologi berupa mesin pemasak yang dapat mengeffisienkan waktu serta tentu saja ide-ide lainnya guna kemajuan kelompok.


Diharapkan kelompok Nyiur Melambai dapat berkembang menjadi kelompok usaha produktif yang menjadi soko guru ekonomi masyarakat Desa Kandolo, dan menjadi katalisator yang mampu mengubah petani kelapa sawit untuk beralih ke komoditi aren genjah guna mewujudkan hutan yang lestari dan masyarakat yang sejahtera.

Sumber : Balai TN Kutai

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini