Beberapa Titik Longsor Ditemukan Saat Patroli Ground Check Open Area di TN Betung Kerihun

Senin, 23 Desember 2024 BBTN BBTN Betung Kerihun dan Danau Sentarum

Putussibau, 20 Desember 2024. Tim Patroli Gabungan yang terdiri dari Polisi Kehutanan (Polhut), Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW, dan Koramil Embaloh Hulu melaporkan adanya beberapa titik area terbuka berupa bekas longsor di dalam kawasan Taman Nasional Betung Kerihun (TNBK), Minggu (15/12). Titik longsor tersebut ditemukan saat kegiatan Patroli yang bertujuan untuk memeriksa kondisi kawasan hutan yang terbuka saat dilihat melalui citra satelit. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya aktivitas manusia terutama WNA di area terbuka tersebut, mengingat kawasan TNBK berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.

"Saat kami menerima laporan adanya area terbuka di Kawasan TNBK, kami segera berkoordinasi dengan TNI AD yaitu Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW dan Koramil Embaloh Hulu, mengingat titik lokasi tersebut dekat dengan perbatasan dan masuk dalam wilayah Embaloh Hulu. Lalu diputuskan untuk melaksanakan Patroli Gabungan yang bertujuan mengecek kondisi area terbuka tersebut" Jelas Edwar selaku Ketua Tim dari Polhut TNBKDS.

Target lokasi yang sangat jauh membuat tim harus menempuh perjalanan selama 5 (lima) hari. Perjalanan ditempuh melalui sungai menggunakan kendaraan air kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju lokasi. Medan yang sulit dan terjal tidak menyurutkan semangat tim untuk menuju lokasi. Selama perjalanan, tim pun bermalam beberapa hari di hutan rimba.

Saat sudah mencapai lokasi target, tim segera melakukan pengamatan fisik di area terbuka tersebut. Selain itu, tim juga menerbangkan drone untuk melihat kondisi area terbuka dari atas ketinggian. Hasilnya area terbuka tersebut bukan akibat dari aktivitas manusia melainkan kejadian alam yang mengakibatkan beberapa titik mengalami tanah longsor yang masif.

"Sudah kewajiban kami mengantisipasi segala bentuk ancaman yang masuk ke Indonesia. Kegiatan ini menunjukkan kebersamaan kami dalam menjaga keutuhan NKRI dari manapun itu termasuk di kawasan TNBK." Pungkas Sertu Fajar dari Pamtas TNI AD.

"Ketika mendapat laporan adanya area terbuka di kawasan TNBK, harus segera kita cek untuk memastikan bahwa tidak terjadi aktivitas illegal di area tersebut. Oleh karena itu kolaborasi ini sangat penting untuk mengantisipasi segala ancaman yang ada." Tambah Sertu Sutomo dari Koramil Embaloh Hulu.

Kawasan TNBK dengan luas 816.693,40 hektar memang dikenal memiliki hutan yang masih terjaga kelestariannya, di dalamnya terdapat beberapa satwa dilindungi seperti orangutan, beruang madu, owa, dan masih banyak lagi. Kondisi topografi yang sulit untuk dilalui serta wilayah yang sangat luas membuat beberapa lokasi masih belum bisa terjamah petugas. Letaknya yang berbatasan langsung dengan negara tetangga juga berpotensi menimbulkan ancaman sehingga diperlukan kolaborasi dalam pengelolaannya.

"Kolaborasi beberapa pihak dalam kegiatan ini merupakan wujud komitmen dari kami dalam pengelolaan kawasan TNBK sehingga hutan kita bisa tetap lestari dan terjaga." Tutup Kepala Bidang  Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I, Hernowo Supriyanto.


Sumber: Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum


Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini