Jumat, 04 Agustus 2023 BTN Gunung Merapi
Sleman, 3 Agustus 2023 - Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) tidak dapat melakukan kegiatan konservasi seorang diri. Sehingga perlu bekerja sama dengan masyarakat sekitar kawasan konservasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembentukan kelompok masyarakat salah satu desa penyangga yaitu Padukuhan Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta.
Dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Agustus 2023, kegiatan yang diselenggarakan di Kopi Klangon, Glagaharjo. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Balai TNGM, Lurah Glagaharjo, Kepala Desa Balerante, Kepala Desa Panggang, Lurah Jatimulyo, dan masyarakat Padukuhan Kalitengah Lor.
Diawali dengan penandatanganan Kesepakatan Konservasi antara Balai TNGM dengan Kalurahan Glagaharjo dilanjutkan dengan pemberian Surat Keputusan Kepala Balai TNGM tentang Ijin Pemanfaatan Air (IPA) oleh kelompok masyarakat Kalurahan Glagaharjo yang diterima langsung oleh Lurah Glagaharjo, Suroto. Dalam sambutannya, Suroto, menyampaikan terima kasih kepada pihak Balai TNGM yang telah memperhatikan kepentingan masyarakat dalam hal pemanfaatan air yang bersumber dari dalam kawasan konservasi TNGM. Disampaikan juga bahwa kawasan TNGM telah memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga masyarakat perlu turut menjaga kawasan TNGM.
Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan serta pembukaan kegiatan secara resmi oleh Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi. Dalam sambutannya, kepala Balai TNGM, menyampaikan bahwa kawasan konservasi harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar kawasan. “TNGM mendukung masyarakat daerah penyangga untuk mengembangkan usaha wisata konservasi salah satunya melalui program pemberdayaan masyarakat,” tutur Wahyudi.
Selanjutnya dilakukan penyampaian materi dari Anom Sucondro, Lurah Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, terkait kelembagaan kelompok. Dalam paparannya, Anom menyampaikan bahwa diperlukan beberapa tahapan dalam berorganisasi. Tak lupa juga diberikan contoh success story kelompok masyarakat serta program konservasinya di Kalurahan Jatimulyo. Saat ini, Jatimulyo menjadi ikon Kabupaten Kulonprogo dan menjadi tempat wisata konservasi dan edukasi dari berbagai daerah di Indonesia.
Tak kalah menarik, adalah materi dari Suparno Kelik, Seksi Konservasi Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi, Kalurahan Jatimulyo. Kelik menyampaikan bahwa upaya konservasi burung di Jatimulyo memberikan manfaat tidak hanya bagi KTH tetapi juga bagi desa, pemilik lahan, kelompok tani wanita, dan lain sebagainya.
Selanjutnya untuk lebih membuka wawasan para peserta, Balai TNGM bersama masyarakat dan Kelik melakukan praktik lapangan di Bukit Klangon serta melakukan diskusi pengembangan kelompok ke depan. “Jatimulyo dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat Padukuhan Kalitengah Lor dalam berorganisasi," ujar Kelik.
Pengetahuan baru yang disampaikan oleh kedua narasumber memicu semangat masyarakat Padukuhan Kalitengah Lor untuk berdaya besama melalui kelompok. Meskipun belum menentukan nama kelompok, masyarakat Padukuhan Kalitengah Lor sepakat untuk membentuk kelompok dengan fokus pada wisata konservasi. Masyarakat berharap, Balai TNGM akan terus mendampingi hingga kelompok mandiri.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Road to HKAN 2023. Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) 2023 dengan tema Hapungkal Himba Karingu atau Jiwa Yang Damai Dalam Harmoni Hutan Belantara. Puncak HKAN akan dilaksanakan di TWA Bukit Tangkiling Provinsi Kalimantan Tengah.
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0