Inhouse Training Pembuatan Sumur Bor Di TN Sebangau

Sabtu, 12 Agustus 2017

Palangka Raya, 12 Agustus 2017. Balai Taman Nasional Sebangau melaksanakan kegiatan Inhouse Training Pembuatan Sumur Bor Pengendalian Kebakaran Hutan Lahan Gambut Tahun 2017 pada tanggal 8 s.d 10 Agustus 2017. Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 25 orang pegawai Balai TN Sebangau dan mahasiswa magang dari STIPER dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan Inhouse Training Pembuatan Sumur Bor diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas pegawai dengan harapan kedepannya pegawai Balai TN Sebangau mampu menyalurkan ilmunya pada anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) di sekitar kawasan TN Sebangau.

Pada hari pertama acara pembukaan dilaksanakan di Ruang Rapat kantor Balai TN Sebangau yang dibuka oleh KSBTU dan dihadiri Kepala SPTN Wilayah. Selanjutnya materi disampaikan oleh pemateri sesuai dengan jadwal kegiatan. Kegiatan inhouse training terbagi ke dalam dua sesi yaitu penyampaian materi di kelas dan praktek langsung dilapangan. Mendatangkan pemateri dari Universitas Palangka Raya yakni Dr. Ir. Aswin DJ.Usop,M.Sc selaku Kepala Pusat Pencegahan Kebakaran dan Rehabilitasi Hutan sebagai pemateri utama serta pemateri dari Balai TN Sebangau yaitu Kepala SPTN Wilayah I dan Kepala SPTN Wilayah II. Adapun materi yang disampaikan adalah Pengendalian dan Pencegahan Kebakaran Hutan Lahan Gambut di TN Sebangau, Karakteristik Kebakaran Lahan Gambut dan Strategi Pencegahannya, Pengenalan dan Pemasangan Peralatan Pembuatan Sumur Bor, serta Teknik Pembuatan Sumur Bor. Dalam kegiatan tersebut juga diberikan alokasi waktu untuk berbagi informasi pengalaman magang dari Staf Balai TN Sebangau di Great Dismal Swamp Refuges USA.

Praktek Lapangan Pembuatan Sumur Bor pada hutan lahan gambut dilaksanakan di Sungai Koran wilayah kerja Resort Sebangau Hulu SPTN Wilayah I. Pemilihan lokasi tersebut dengan pertimbangan jarak yang ditempuh cukup dekat, selain itu wilayah Sungai Koran pada tahun 2015 mengalami kebakaran cukup besar sehingga tepat untuk dijadikan lokasi praktek. Sumur bor dibuat di areal bekas kebakaran tidak jauh dari Pos Jaga Sungai Koran berjarak sekitar 200 meter. Seluruh peserta dan pemateri serta teknisi berjalan kaki menuju lokasi titik sumur bor dengan membawa peralatan yang diperlukan diantaranya adalah alat bor, piva paralon, cangkul, ember, mesin pompa, mesin air, selang, jet shower dan perlengkapan lainnya.

Secara profesional pembuatan sumur bor dapat dilakukan oleh 5-6 orang dalam satu tim dengan waktu pengerjaan sekitar 1,5 jam. Namun pada saat praktek pembuatan sumur bor dilakukan oleh seluruh peserta dengan dibimbing teknisi lapangan dan membutuhkan waktu sekitar 4 jam. Proses pembuatan sumur bor dimulai dari penentuan titik, penggalian lubang 1x1 meter untuk menampung air, pengeboran hingga pemasangan pipa sampai dengan percobaan menggunakan mesin. Umumnya pada lahan gambut air akan tetap tersedia meskipun pada musim kemarau jika pengeboran dilakukan dengan baik dan mencapai sumber air yang stabil. Pengeboran sumur pada saat praktek menggunakan sekitar 4 batang piva besi dan mencapai sumber air pada kedalaman sekitar 12 meter. Pengeboran dihentikan ketika mata bor telah melewati lapisan pasir sebagai ciri sudah mencapai sumber air. Kemudian dilanjutkan dengan memasukan paralon 1,5 inchi yang telah dipersiapkan, proses memasukan paralon kedalam sumur bor harus dilakukan dengan cepat untuk menghindari runtuhan pasir didalamnya. Sebab jika terjadi runtuhan pasir maka sumur bor yang telah dibuat akan gagal dan harus mengulang dari tahap awal. Tahapan terakhir adalah percobaan mengoperasikan sumur bor dengan menggunakan mesin air. Air yang keluar dari sumur bor terbilang cukup jernih dengan debit air 2 liter perdetik, dengan demikian praktek pembuatan sumur bor dapat dikatakan berhasil karena telah memenuhi kriteria kelayakan sumur bor. Peserta sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan dari awal praktek hingga berhasil mengeluarkan air dari sumur bor. Pakaian yang telah berlumur lumpur dan bermandikan keringat terbayarkan ketika sumur bor berhasil mengeluarkan air.

Pembuatan Sumur Bor merupakan salah satu upaya untuk melakukan pengendalian kebakaran hutan, dimana sumur tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembasahan gambut pada musim kemarau maupun sebagai sumber air ketika melakukan pemadaman. Selain dapat digunakan untuk melakukan pembasahan dan pemadaman, sumur bor juga dapat dimanfaatkan untuk menyiram bibit. Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan inhouse training pembuatan sumur bor dapat bermanfaat bagi pegawai dalam melaksanakan tugas.

Sumber Info : Balai TN Sebangau

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini