Mengenal Desa Bagan Boneo di SM Giak Siak Kecil

Selasa, 28 Februari 2023

Pekanbaru, 27 Februari 2023 - Kepala Balai Besar KSDA Riau, bapak Genman S. Hasibuan bersama Pemda Kab. Bengkalis melakukan kunjungan ke Dusun Bagan Boneo, Desa Tasik Serai sebagai upaya membangun kerjasama strategis nasional, Sabtu (18/2). Melalui kunjungan ini, Balai Besar KSDA Riau dan Pemda Kab. Bengkalis memastikan lokasi yang akan didorong melalui berbagai pendekatan dan aturan yang ada untuk dapat dimasukan dalam mekanisme kerja sama.

Keberadaan Dusun Bagan Boneo yang berada dalam kawasan Suaka Margasatwa (SM) Giam Siak Kecil secara perencanaan ruang pengelolaan sudah berada pada blok khusus sehingga arah pengelolaan pada blok khusus ini adalah memastikan bahwa keberadaan masyarakat Bagan Boneo dan ruang kelola masyarakatnya sudah diakomodir dengan tetap memperhatikan kesejalanan dengan fungsi kawasan sebagai Suaka Margasatwa.

Bagan Boneo berpenduduk 1.512 jiwa berada dalam kawasan SM Giam Siak Kecil dan secara administratif masuk dalam Desa Tasik Serai, Kec. Tualang Mandau, Kab. Bengkalis. Mulanya dusun ini adalah Bagan Sati yang berjarak sekitar 1 km dari Dusun Bagan Boneo sekarang. Dusun Bagan Sati pertama kali dibuka tahun 1937 oleh warga Tapung kanan bernama Ma'sat. Karena faktor keamanan dan menghindari binatang buas, Dusun tersebut pindah ke pematang lebih tinggi yaitu Bagan Boneo. Tahun 1948 dua orang yang yang berasal dari tepian tukobun/Mandau berkunjung dan menetap di Nagan Boneo yang bernama Jani bin Soal Samad bin Ma'akal dan setelahnya banyak masyarakat lain yang menetap di tempat ini.

Bagan Boneo memiliki makna Bagan yang berarti pondok dan Benio berarti pohon kayu besar bernama kayu bornio sehingga bermakna sebuah pondok yang berdiri dibawah kayu Bagan Bornio. Penetapan pemerintahan Bagan Bornio dimulai sejak tahun 1957 dengan ditetapkannya Hasan sebagai penghulu kampung. Mayoritas penduduk Bagan Boneo adalah suku Melayu (99,9%) dengan mata pencaharian nelayan, dan berkebun karet serta usaha lainnya. Sarana penunjang seperti pelayanan kesehatan dan aksesibilitas masih sangat terbatas.

Sumber: Balai Besar KSDA Riau

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini