Senin, 06 Februari 2023
Bulumario, 6 Februari 2023. Pemasangan jerat untuk tujuan berburu, masih kerap digunakan oleh masyarakat. Seperti yang terpantau pada, Jumat 3 Februari 2023, saat petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok bersama dengan lembaga mitra SRI dan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Center (YOSL-OIC), menemukan 8 jerat nilon yang masih aktif dan empat jerat yang sudah tidak aktif lagi. Bahkan petugas menemukan 1 ekor anjing yang terkena jerat.
Kehadiran petugas Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok beserta dengan lembaga mitra di Desa Bulumario berawal dari adanya laporan warga dan staf SRI yang sedang melakukan kegiatan penanaman di ladang warga, melihat langsung kehadiran 3 ekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), 1 ekor induk dan 2 ekor anak yang masih kecil melewati/melintasi lokasi penanaman yang sedang dikerjakan, pada Kamis 2 Februari 2023.
Pada Jumat, 3 Februari 2003, petugas melakukan koordinasi dengan masyarakat yang melihat langsung keberadaan harimau tersebut. Di lokasi, Tim menemukan beberapa jejak yang diduga Harimau Sumatera. Tidak jauh dari lokasi penemuan jejak, ditemukan juga beberapa jerat.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Tim segera melakukan pembersihan jerat-jerat yang dipasang warga, serta memberi sosialisasi dan penyuluhan agar warga menghentikan kegiatan pemasangan jerat, karena perbuatan tersebut akan membahayakan bukan hanya satwa buruan maupun satwa liar, tetapi juga berbahaya bagi warga saat melintasi lokasi jerat.
Tim juga menghimbau warga untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam melaksanakan aktivitas di kebun/ladang. Dihimbau untuk kemanapun pergi harus berkelompok. Dan bila ada warga yang melihat penampakan satwa buas ini agar segera melaporkannya kepada petugas untuk dilakukan tindakan penanganan.
Sumber : M. Nasir Siregar – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5