Senin, 06 Februari 2023
Sigi, 6 Februari 2023. Kelompok “Kembang Jahe Merah” Desa Sidondo I, Kabupaten Sigi binaan Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (BBTN Lore Lindu) pada wilayah Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Makmur melaksanakan panen hasil budidaya tanaman sayur-sayuran dengan sistem hidroponik, Jumat (3/2). Kelompok beranggotakan 15 orang yang didominasi oleh wanita ini dibentuk pada tahun 2021 dan kali ini mereka telah melaksanakan panen ke empat untuk budidaya tanaman hidroponik tersebut.
“Kembang Jahe Merah” turut mengundang Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu beserta jajaran untuk ikut panen bersama. Sistem budidaya hidroponik dinilai tepat diaplikasikan oleh kelompok ini karena waktu lebih singkat, hemat energi dan air, dinilai lebih segar, dan dapat lebih efisien dalam penggunaan lahannya. Pemasaran produk ini telah sampai pada tingkat rumah tangga, pasar tradisional serta kedepannya diharapkan mampu menjangkau pasar yang lebih luas tentunya dengan dukungan pihak terkait.
Selain budidaya tanaman hidroponik kelompok ini juga memproduksi bubuk jahe merah instant sebagai bahan baku minuman herbal jahe merah instant. Jahe merah yang menjadi bahan baku pembuatan bubuk minuman juga dibudidayakan oleh kelompok ini dengan sistem tanam konvensional pada lahan dan pekarangan di sekitar tempat tinggal mereka. Sejak dibentuk kelompok ini telah berhasil memproduksi dan menjual 101 bungkus bubuk minuman jahe merah instan.
Dengan pendampingan intens dan dukungan stakeholder terkait kegiatan pemberdayaan masyarakat menjadi jembatan bagi pengelolaan Taman Nasional Lore Lindu dimana menjadikan masyarakat sebagai subyek dalam pengelolaannya. Selain kegiatan ekonomi produktif kelompok ini berperan dalam melakukan sosialisasi terkait potensi dan peran Taman Nasional Lore Lindu kepada masyarakat utamanya Desa Sidondo I, menjadi jembatan antara pemerintah Desa dengan pihak BBTN Lore Lindu, serta kgiatan-kegiatan pelestarian lingkungan lainnya.
Dengan semangat merawat kelestarian hutan dan membangun kesejahteraan masyarakat secara kolaboratif ini diharapkan dapat menjawab tantangan pengelolaan kawasan konservasi saat ini dan kedepannya, dengan tidak lupa mewariskannya kepada generasi penerus seperti ungkapan beberapa “orang tua” yang hidup di sekitar kawasan hutan, “wariskanlah mata air kepada anak cucumu bukan air mata”. Salam lestari !!
Sumber : Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0