Belajar Ekologi Penyu Melalui Monitoring Sarang Di Pulau Muang

Selasa, 13 Desember 2022

Labuan Bajo, 13 Desember 2022. Mahasiswa magang dari program studi Manajemen Pengaturan Perjalanan (MPP) Politeknik Pariwisata  NHI  Bandung,  Dewi  Meisya  Maulidda,  mengikuti  kegiatan  penjagaan  di Resort Kampung Kerora, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I, Balai Taman Nasional Komodo pada tanggal 21 - 31 Oktober 2022. Dewi mendapatkan serangkaian tugas selama berada di Resort Kampung Kerora dari Balai Taman Nasional Komodo meliputi pengamatan aktivitas resort-based management (RBM) Resort Kampung Kerora, mempelajari potensi keanekaragaman hayati di Resort Kampung Kerora, dan mengamati sosial budaya masyarakat Kampung Kerora.

Resort Kampung Kerora merupakan salah satu resort jaga yang terletak di bagian timur Pulau Rinca. Resort ini bertanggung jawab mengawasi zona pemukiman yang di dalamnya terdapat Kampung Kerora, salah satu dari tiga dusun pada lingkup wilayah Desa Pasir Panjang. Resort Kampung Kerora juga berbatasan sangat dekat dengan Pulau  Bero  dan  Pulau  Muang  yang  merupakan  lokus  pengamatan  petugas  untuk kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu  sisik  (Eretmochelys imbricata). Selain  memiliki  keindahan  lansekap  daratan maupun perairan, Resort ini juga berbatasan langsung dengan Desa Golo Mori yang merupakan salah satu desa penyangga Taman Nasional Komodo di Pulau Flores.

Pengalaman Dewi mempelajari penyu di Pulau Muang merupakan kali pertama Dewi berinteraksi dengan reptil perairan tersebut. Indonesia memiliki enam dari tujuh spesies penyu di dunia dan dua diantaranya hidup bebas di perairan Taman Nasional Komodo. Kedua jenis tersebut memanfaatkan pesisir Pulau Muang sebagai tempat bertelur setiap periode bulannya. Untuk itu, Resort Kampung Kerora bertanggung jawab memastikan kelestariaan ekosistem pada wilayah pesisir dan perairan Pulau Muang agar pulau ini terhindar dari gangguan oknum tidak bertanggung jawab yang berusaha mencuri telur- telur penyu yang ada.

Dewi didampingi oleh Sandi Purnama (Tenaga Pengamanan Hutan Resort Kampung Kerora) bersama dengan warga Kampung Kerora dan beberapa siswa magang lainnya mengunjungi pesisir pantai Pulau Muang pada tanggal 26 Oktober 2022. Dewi dan tim berhasil menemukan satu sarang aktif penyu dan mulai melakukan perhitungan dan pengukuran telur dengan seksama. Dewi setidaknya mendapatkan 135 butir telur dengan rata-rata diameter mencapai 38,7 mm dan bobot rata-rata mencapai 36 gram. Mempertimbangkan banyaknya jumlah dan dimensi telur, disimpulkan bahwa sarang penyu yang diamati merupakan sarang penyu hijau. Setelah pengambilan data selesai dilakukan, seluruh telur dikembalikan ke dalam sarang sesuai dengan posisinya semula. Dewi dan tim mencatat tanggal dan membuat dugaan tanggal penetasan (+ 30 - 60 hari) sejak tanggal ditemukannya sarang untuk tim amati kembali.

Dewi belajar lebih menghargai alam melalui kegiatan monitoring sarang bertelur penyu di  Pulau  Muang.  Lebih  lanjut,  Dewi  juga  menjadi  lebih  paham  bahwa  mengelola destinasi pariwisata yang merupakan kawasan konservasi, bukan hanya fokus menitikberatkan pengelolaan kepada pelayanan pengunjung melainkan mengutamakan pengelolaan kepada kelestarian flora dan fauna yang hidup di dalamnya.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Mahasiswa Manajemen Pengaturan Perjalanan Politeknik Pariwisata NHI Bandung - Dewi Meisya Maulidda (+6289524383268)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini