Mahasiswa IPB Mengeksplorasi Potensi Cagar Alam Leuweung Sancang

Rabu, 02 Agustus 2017

Leuweung Sancang, sebuah kawasan yang terletak di selatan Garut ini menyimpan begitu banyak potensi keanekaragaman hayati.  Tidak mengherankan jika karena kekhasan tumbuhan dan satwa liar yang berada di dalamnya, pada tahun 1978 Leuweung Sancang ditetapkan sebagai salah satu cagar alam di Jawa Barat dengan luas sekitar 2.157 ha. Perairan pantai di seputaran CA Leuweung Sancang seluas 1.150 ha ditunjuk sebagai cagar alam laut pada tahun 1990 karena memiliki terumbu karang dengan kondisi masih cukup baik.

Tidak hanya pemandangannya saja yang eksotis, kawasan ini juga menyimpan potensi flora yang beraneka ragam. Dengan tipe vegetasi yang digolongkan ke dalam hutan dataran rendah, hutan mangrove, dan hutan pantai, di dalam kawasan ini terdapat beberapa jenis flora seperti palahlar (Dipterocarpus sp) yang merupakan satu-satunya jenis dari family Dipterocarpaceae yang masih asli dan tumbuh alami di Pulau Jawa; kaboa (Lumnitzera racemosa), yaitu tumbuhan yang khas di Sancang; serta warejit (Excoecoria ocha) yang mengandung racun dan berbahaya bagi manusia. Tentunya, flora yang paling dicari adalah Rafflesia patma, flora parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga berukuran sangat besar. 

Satwa langka khas Jawa, yaitu owa jawa (Hylobates moloch) masih dapat dijumpai di kawasan ini. Demikian pula dengan satwa dilindungi lainnya seperti macan tutul jawa (Panthera pardus), merak (Pavo muticus), rusa (Cervus timorensis), dan jenis satwa lainnya. Di samping itu, di bagian perairan dapat ditemukan beberapa fauna terumbu karang seperti Spongia sp., Leptosens sp., Favia sp., serta beberapa jenis ikan hias seperti Chaetodon sp. dan Labroides sp.

Rupanya potensi keanekaragaman hayati di Leuweung Sancang telah menarik minat para mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk datang ke kawasan konservasi yang juga sering dihubungkan dengan mitos seputar Prabu Siliwangi ini. Sejak tanggal 30 Juli 2017, para mahasiswa IPB tersebut mencoba mengeksplorasi potensi keanekaragaman hayati di Leuweung Sancang dalam sebuah kegiatan yang bertajuk Praktek Kerja Lapangan. Rombongan mahasiswa yang terdiri atas 90 orang ini juga didampingi oleh beberapa orang dosen pembimbing dari IPB.

Tim mahasiswa tersebut dibagi menjadi 8 (delapan) kelompok yang masing-masing kelompok memiliki tugas untuk menggali potensi keanekaragaman hayati di Leuweung Sancang melalui kegiatan identifikasi maupun inventarisasi tumbuhan dan satwa liar. Di samping itu, mereka juga berencana untuk melakukan praktek di hutan kemasyarakatan dan melakukan wawancara dengan masyarakat setempat. Dalam pelaksanaannya, para mahasiswa tersebut selalu didampingi oleh para petugas Resor Leuweung Sancang yang selain berperan sebagai guide, juga untuk memastikan keamanan dan keselamatan mahasiswa selama melakukan kerja praktek lapangan. Sampai berita ini diturunkan, para mahasiswa masih melakukan kerja praktek di Leuweung Sancang.

Pada akhirnya, diharapkan kerja praktek lapangan yang dilakukan oleh Mahasiswa IPB tersebut dapat memberikan bekal dan pengalaman tersendiri bagi para mahasiswa dalam mengeksplorasi potensi keanekaragaman hayati di sebuah kawasan. Di sisi lain, hasil kerja praktek lapangan mahasiswa IPB ini nantinya akan semakin memperkaya data dan informasi potensi kawasan pada Balai Besar KSDA Jawa Barat. (RK/Humas BBKSDA Jabar)

Sumber: BBKSDA Jawa Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 1

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini