Indeks Pembangunan Manusia Rendah, Tekanan TN. Kerinci Seblat Tinggi

Senin, 31 Juli 2017

Bengkulu, 31 Juli 2017. Ada korelasi antara indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan tekanan terhadap Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang menjadi bagian Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (TRHS). Masyarakat di daerah yang memiliki IPM rendah cenderung melakukan perambahan, illegal logging dan perburuan illegal. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesejahteraan masyarkat sekitar TNKS menjadi sangat penting dalam upaya pelestarian TNKS.

Demikian salah satu point penting yang dikemukakan Kepala Balai Besar TNKS Ir. M. Arief Toengkagie dalam paparannya “Langkah-Langkah Strategis Balai Besar TNKS Dalam Pelestarian dan Penguatan TRHS untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat” dalam Rapat Koordinasi Penguatan Ruang Dialog Ketahanan Budaya di Kawasan Warisan Alam TRHS dalam rangka Pemantapan Seni dan Budaya sebagai Perekat Bangsa, pada hari Senin (31/7/2017) di Bengkulu. “IPM rendah, Perambahan tinggi” kata Ir. M. Arief Toengkagie.

Balai Besar TNKS telah membangun kerjasama dengan Pemda dan melakukan pemberdayaan masyarakat desa Sekitar Kawasan TNKS untuk berkontribusi dalam perkembangan ekonomi daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Memfasilitasi pengurusan perizinan pemanfaatan Air untuk PDAM di Kerinci, pemanfaatan wisata di Lubuklinggau dan melakukan pemberdayaan Masyarakat di 39 Desa merupakan sedikit contohnya.

“Salah satunya Kelompok Konservasi Mandiri, Bangun Rejo yang merupakan Desa penyangga TNKS di Kabupaten Solok Selatan yang diberdayakan sejak 2007. Desa penyangga ini menjadi percontohan ,”kata Ir. M. Arief Toengkagie. Dalam melakukan pemberdayaaan, Balai Besar TNKS didukung oleh Pemda Provinsi/Kabupaten dan LSM. Bantuan yang diberikan antara lain bibit kopi, sapi dan modal simpan pinjam.

Pada slide presentasi Ir. M. Arief Toengkagie, disebutkan jasa lingkungan Balai Besar TNKS sangat penting bagi kehidupan dan penghidupan masyarakat, dan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk membantu perkembangan perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kawasan TNKS merupak Hulu Air 3 DAS utama si Sumatera yang menjadi Sumber Air bagi 10 Juta Ha lahan pertanian dan 5 juta penduduk.

Dikawasan TNKS juga terdapat 35 air terjun, 8 sumber air panas, 8 gunung, puluhan bukit, 2 rawa, 10 Danau dan 8 goa, potensi geothermal atau panas bumi, pemabngkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMH) serta flora dan fauna. Setidaknya terdapat 604jenis tumbuhan dari 63 famili, 85 dari 199 jenis mamalia sumatera (5 endemik sumatera) dan 371 jenis burung (termasuk 17 dari 22 endemik sumatera).

Menurut Ir. M. Arief Toengkagie, upaya mensinergikan Konservasi TNKS dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sangat penting dan strategis untuk dilakukan dalam upaya pelestarian dan penguatan TRHS untuk peningkatan kesejahteraan rakyat. Di beberapa tempat juga telah membuktikan hal tersebut berhasil. Cerita tentang perambah berubah menjadi pengelolaan sekaligus pelestarian Kawasan Taman Nasional mulai menjadi pemberitaan Media.

Sumber Info : Balai Besar TN Kerinci Seblat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini