Respon Cepat BBKSDA Sumut Hadapi Harimau yang Muncul

Jumat, 08 April 2022

BBKSDA Sumut bersama warga membunyikan mercon untuk mengusir harimau

Dusun Puskopad, 8 April 2022. Balai Besar KSDA Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) melalui Seksi Konservasi Wilayah II Stabat Bidang KSDA Wilayah I Kabanjahe langsung bergerak ke lokasi ketika informasi konflik harimau sumatera di Dusun Puskopad, Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan diterima. Upaya penanggulangan konflik segera dilaksanakan BBKSDA Sumut bersama mitra dan warga melalui penggunaan mercon, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk memberikan rasa aman kepada warga.

Kejadian berulang konflik harimau sumatera di lokasi ini selalu terjadi. Masih belum lepas dari ingatan, ketika awal bulan Februari 2022, warga Dusun Batu Katak, Desa Batu Jongjong, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat dihebohkan dan dibuat resah dengan munculnya satwa liar Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang menyambangi dusun tersebut. Seperti biasanya satwa yang dikenal ganas ini menandai kehadirannya dengan memangsa hewan ternak peliharaan warga. Berbagai upaya penanganan dilakukan, namun seperti datangnya tidak diundang, demikian juga kepergiannya pun tanpa pesan. Harimau pergi entah kemana.

Belum selesai sampai di situ, lagi-lagi harimau meneror warga. Kali ini Dusun Puskopad, Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat yang disambangi. Konflik warga dengan harimau bermula pada Selasa 22 Maret 2022 dengan ditemukannya bangkai ternak peliharaan warga. Kemudian  petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama lembaga mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Center (YOSL-OIC) melakukan penanganan dengan memantau lokasi kejadian.

Kemudian konflik kembali terjadi pada Kamis 31 Maret 2022. Tim gabungan dari Seksi Konservasi Wilayah II Stabat melalui Resort Aras Napal 242 bersama dengan karyawan PT. Prima dan Perkebunan Puskopad melakukan penanganan dengan memantau ke lokasi kejadian dan menyalakan mercon untuk menghalau satwa. Di lokasi terlihat jejak satwa liar harimau, dan juga bangkai ternak peliharaan warga yang kondisinya telah membusuk, dan diperkirakan kejadiannya sudah berlangsung lebih dari 5 hari. Pada tubuh ternak terlihat bekas gigitan di bagian leher, sedangkan di bagian perut ada luka bekas dimakan satwa liar.

Peristiwa ketiga terjadi lagi pada Minggu, 3 April 2022, dimana hewan ternak peliharaan warga kembali dimangsa harimau di areal PT. PTSI Dusun Puskopad, Desa Sei Serdang, Kecamatan Batang Serangan.

Lokasi kejadian konflik merupakan punggungan bukit yang membentang dari areal kerja PTPN sampai Perkebunan Puskopad yang menyambung ke kawasan Taman Nasional (TN) Gunung Leuser. Dilihat dari kondisi tutupan bentangan, diperkirakan masih memiliki nilai Kehati yang tinggi. Lokasi ini berjarak 5,6 Km dari kawasan TN Gunung Leuser.

Dengan home range  harimau sumatera sampai 17 km², diperkirakan konflik di sekitar areal perkebunan ini akan terus terjadi. Untuk penanganan awal dilakukan dengan pembentukan tim penanganan konflik dari perusahaan yang sudah mendapat pelatihan dari instansi berwenang serta sinergitas  penanganan bersama instansi terkait.

Petugas aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat

Selain itu, Tim Seksi Konservasi Wilayah II Stabat sampai saat ini masih terus melakukan pemantauan sekaligus sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar menjalankan aktifitasnya tidak sendiri tetapi secara berkelompok, dan mengupayakan menghindari tindakan atau perbuatan yang dapat membahayakan terhadap satwa liar khususnya harimau sumatera.

Sumber : Seksi Konservasi Wilayah II Stabat - Balai Besar KSDA Sumatera Utara

 

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini