Aksi Penyelamatan Telur Penyu Di Pulau Wairundi

Sabtu, 02 April 2022

Pulau Wairundi, 1 April 2022. Aksi penyelamatan telur penyu di Pulau Wairundi, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat oleh Kelompok Masyarakat Pelestari Penyu PIBATA Kampung Isenebuai berbuah manis. Dengan menggunakan metode survei pantai, yakni berjalan kaki mengelilingi pantai pulau Wairundi, mengamati tanda – tanda keberadaan penyu seperti jejak, sarang dan cangkang telur.  Pada selasa 29 Maret 2020, telah berhasil ditemukan 1 sarang yang berisi 94 butir telur penyu di bagian depan Pulau wairundi yang merupakan area pantai peneluran penyu di Bidang Pengelolaan Taman Nasional (BPTN) Wilayah III Yembekiri, Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

Telur yang berhasil ditemukan kemudian berhasil direlokasi oleh kelompok PIBATA ke demplot penetasan semi alami di Kampung Isenebuai. Relokasi telur penyu penting untuk dilakukan mengingat Pulau Wairundi merupakan pulau tak berpenghuni sehingga untuk menyelamatkan telur penyu dari berbagai ancaman dan gangguan dilakukanlah kegiatan relokasi.

Relokasi telur penyu dari sarang alami ke demplot penetasan semi alami di Kampung Isenebuai

Penyu merupakan salah satu biota laut yang memiliki peranan penting dalam menjaga ekosistem laut namun keberadaannya terancam punah. Secara nasional penyu dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.  Secara internasional, penyu masuk ke dalam ‘red list’ pada IUCN dan Appendix I CITES yang berarti bahwa segala bentuk pemanfaatan dan peredarannya harus mendapat perhatian serius.

Sejak tahun 2012 melalui Surat Keputusan Kepala Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih Nomor: SK 347/BBTNTC-Tek/2012 spesies Penyu Bersama dengan Hiu paus, Kima, Duyung dan Lumba-lumba telah ditetapkan sebagai spesies prioritas di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. “ Kitorang kelompok PIBATA, akan selalu berupaya mendukung upaya pelestarian penyu di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, sebab dengan ikut serta menjaga kelestarian penyu, juga menjaga masa depan kitorang pu anak cucu ” tutur Alfonsius Kaikatui, ketua Kelompok Masyarakat Pelestari Penyu PIBATA Kampung Isenebuai.

Penulis/pendamping berfoto bersama bapak Alfonsius Kaikatui, Ketua Kelompok Masyarakat Pelestari Penyu PIBATA Kampung Isenebuai

Sumber : Friska Gressia Sianturi, S.Hut - Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini