Tiga Anak Harimau Lahir di Sanctuary Harimau Barumun

Jumat, 04 Februari 2022

Gadis dengan ketiga anaknya yang baru lahir

Barumun, 4 Februari 2022. Kabar gembira datang dari Sanctuary Harimau Barumun dengan kelahiran 3 ekor anak Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang diperkirakan lahir pada Minggu, 23 Januari 2022. Awal kelahiran ini diketahui oleh Keeper Sanctuary Harimau  Barumun dari pengamatan CCTV pemantau yang beroperasi 24 jam, dan kemudian melaporkannya kepada Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) serta diteruskan kepada Balai Besar KSDA Sumatera Utara.

Dari hasil pengamatan langsung oleh petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara, dipastikan terdapat 3 anak harimau sumatera yang sedang menyusui induknya. Anak-anak harimau  tersebut terlihat dalam kondisi sehat dan belum dapat membuka mata. Adapun jenis kelamin ketiganya belum bisa diindentifikasi disebabkan kesulitan mengamatinya dari jarak dekat, karena kandangnya yang luas dan ditutupi semak belukar. Kondisi kandang memang dibuat sedemikian rupa menyerupai kondisi di alam, terdapat pohon-pohonan, semak belukar dan sumber air. Namun sampai saat ini pemantauan ke-tiga anak harimau terus dilakukan melalui pengamatan CCTV untuk melihat perkembangan ke depan.

Tiga tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 8 Desember 2018, di tempat yang sama juga telah lahir 2 ekor anak harimau sumatera, berjenis kelamin jantan dan betina yang diberi nama penanda “Surya Manggala” dan “Citra Kartini”. Saat ini kedua anak harimau tersebut sudah berumur 3 tahun dan sedang disiapkan untuk dilepasliarkan ke alam.

Tahapan untuk proses pelepasliaran sudah dilakukan, mulai dari pengamatan perilaku harian, analisis perilaku, pemeriksaaan kesehatan dan persiapan lokasi pelepasliaran. Dari  hasil pemeriksaan kesehatan dan analisis perilaku yang dilakukan oleh Balai Besar KSDA Sumatera Utara bekerjasama dengan YPBMM dan Forum Harimau Kita,  Surya Manggala dan Citra Kartini direkomendasikan layak untuk segera dilepasliarkan ke alam. Rencana pelepasliaran kedua anak harimau tersebut masih menunggu hasil survey lokasi.

Kelima anak Harimau ini lahir dari indukan yang sama, yaitu “Gadis” harimau betina dan “Monang” harimau jantan. Gadis merupakan harimau korban konflik (terkena jerat) di daerah Kabupaten Mandailing Natal yang dibawa ke Sanctuary Harimau BNWS (Barumun Nagary Wildlife Sanctuary) tahun 2016. Akibat terkena jerat, Gadis harus diamputasi kaki kanannya sebelah depan. Umur Gadis saat ini diperkirakan sekitar 10 tahun.

Sedangkan Monang merupakan harimau jantan yang berhasil dievakuasi dari Desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun pada tahun 2017. Harimau yang terkena jerat di perkebunan warga ini dievakuasi dan diobati di Sanctuary Harimau  Barumun. Untuk keamanan, Monang yang saat ini diperkirakan berumur 9 tahun, berada di dalam kandang tersendiri, terpisah dari  Surya Manggala dan Citra Kartini, dan juga dari Gadis serta ketiga anak harimau yang baru lahir.

Kelahiran kembali 3 ekor anak harimau sumatera, setelah Surya Manggala dan Citra Kartini, menjadi harapan baru bagi program konservasi harimau sumatera di Indonesia, mengingat kondisi populasinya sekarang ini cenderung terus berkurang dari tahun ke tahun. Pengurangan populasi disebabkan  banyak faktor, antara lain akibat perburuan, pemasangat jerat yang mengakibatkan luka atau kematian, dan juga masih tingginya konflik dengan manusia akibat dari rusaknya habitat.

Sanctuary Harimau BNWS  yang terletak di Desa Batunanggar, Kecamatan Batangonang, Kabupaten Padanglawas Utara, merupakan tempat yang dibangun Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) pada tahun 2016, dengan tujuan sebagai tempat untuk merehabilitasi harimau korban konflik. Tempat ini menyiapkan harimau sumatera korban konflik untuk bisa dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya.

Di lokasi Sanctuary Harimau Barumun yang memilki areal seluas 30 ha, sampai saat ini terdapat 8 (delapan) ekor Harimau Sumatera sedang menjalani perawatan dan rehabilitasi, yaitu :

  1. Harimau Sumatera, betina, dewasa dengan nama penanda Gadis, umur 10 tahun
  2. Harimau Sumatera, jantan, dewasa dengan nama penanda Monang umur 9 tahun
  3. Harimau Sumatera, jantan dengan nama penanda Surya Manggala, umur 3 tahun (siap dilepasliarkan)
  4. Harimau Sumatera, betina dengan nama penanda Citra Kartini, umur 3 tahun (siap dilepasliarkan)
  5. Harimau Sumatera, betina dengan nama penanda Dewi Siundol, umur 6 tahun (korban konflik sedang direhabilitasi)
  6. 3 ekor anak HS yang lahir pada 23 Januari 2022

 Sumber : Seksi Konservasi Wilayah VI Kota Pinang - Balai Besar KSDA Sumatera Utara

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini