Patroli Penyelamatan Telur Tuntong Laut

Senin, 24 Januari 2022

Tim patroli menemukan sarang dan telur Tuntong Laut di Desa Tapak Kuda, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat

Medan, 24 Januari 2022. Musim bertelur Tuntong Laut (Batagur borneoensis), khususnya di sekitar kawasan Suaka Margasatwa (SM) Karang Gading dan Langkat Timur Laut, diprediksi sekitar bulan Oktober 2021 – Februari 2022. Untuk itu, Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah II Stabat, Resort KSDA SM Karang Gading dan Langkat Timur Laut, melakukan kegiatan patroli pengamanan habitat sekaligus penyelamatan telur Tuntong laut yang dimulai sejak bulan Desember 2021 sampai dengan Januari 2022. Kegiatan ini sebagai pengamanan terhadap habitat sekaligus menyelamatkan telurnya dari perburuan, baik oleh manusia maupun oleh predator alami.

Kegiatan patroli pengamanan habitat dan penyelamatan telur Tuntong laut melibatkan Yayasan Satucita Lestari Indonesia (YSLI) dan masyarakat Desa Jaring Halus yang merupakan anggota kelompok Ipanjar, binaan Balai Besar KSDA Sumatera Utara.

Telur-telur  yang berhasil diamankan dimasukkan ke kolam pasir penetasan

Hasil patroli yang dilaksanakan selama kurang lebih 42 hari tersebut, berhasil menyelamatkan dan mengamankan 55 telur Tuntong laut yang berasal dari 4 sarang. Sarang pertama ditemukan sebanyak 16 telur beserta indukannya di Desa Selotong. Indukannya kemudian dilepasliarkan kembali.

Sarang kedua berhasil diamankan 14 telur yang ditemukan di Desa Tapak Kuda. Selain itu Tim juga menerima penyerahan telur Tuntong laut dari masyarakat Desa Jaring Halus yaitu dari sarang ketiga sebanyak 10 telur, dan sarang keempat sebanyak 15 telur.

Selanjutnya Ke-55 telur tersebut diamankan dan dititipkan di kolam pasir penetasan yang berada di halaman rumah ketua kelompok Ipanjar, Rustam, untuk ditetaskan. Setelah telur menetas, kemudian dipindahkan ke kolam pembesaran yang berada di kawasan SM Karang Gading dan Langkat Timur Laut, tepatnya di Desa Selotong, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, untuk menjalani rehabilitasi sebelum nantinya dilepasliarkan ke habitatnya.

Sumber : Ainy Amelya Utami, S.Hut.- Penyuluh Kehutanan Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini