Balai Besar KSDA Riau Lakukan Mitigasi Konflik Satwa Liar Gajah Sumatera

Selasa, 21 Desember 2021

Pekanbaru, 21 Desember 2021 – Dalam kurun waktu sepekan terakhir Tim Balai Besar KSDA Riau telah melakukan mitigasi konflik satwa Gajah liar Sumatera pada beberapa titik areal kawasan konservasi yang dikelola BBKSDA Riau.

Mitigasi konflik satwa Gajah liar yang pertama dilakukan di Desa Sipang, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu pada Jum'at hingga Senin (tanggal 10 s.d. 13 Desember 2021). Tim BBKSDA Riau, dhi. di wakili Sdr. Siswiyono dan tim bergerak dari Pekanbaru untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya satwa Gajah liar yang merusak perkebunan masyarakat di sekitar Desa Sipang.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan Kades Sipang, diperoleh informasi bahwasanya Gajah liar berjumlah 2 (dua) ekor, dimana lokasi terakhir berada di ladang milik seorang warga. Tim bergegas menyusuri jejak terakhir Gajah liar tersebut sampai ke areal PT Naga, hingga akhirnya menemukan Gajah liar dimaksud. Tim  terus menggiring serta  mengarahkan satwa sampai masuk ke kawasan hutan TN Bukit Tiga Puluh (TNBT). Setelah jauh masuk kawasan TNBT, Tim memutuskan untuk kembali  ke pos Resort Lahai (Balai TNBT) dan tetap memantau pergerakan Gajah untuk mengantisipasi pada malam hari satwa tersebut keluar dari hutan TNBT dan kembali ke kebun warga.

Keesokan harinya, Tim memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di kebun sawit agar tidak bertindak anarkis terhadap satwa yang dilindungi termasuk Gajah Sumatera dan melaporkan apabila ada gangguan Gajah atau satwa yang dilindungi lainnya serta selalu berkoordinasi dengan petugas Balai Besar KSDA Riau. Setelah menunggu beberapa hari untuk memastikan Gajah tidak muncul lagi dan dirasa aman, Tim akhirnya kembali ke Pekanbaru.

Mitigasi konflik satwa selanjutnya dilakukan di Dusun II Sialang Rimbun, Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis (14/12/2021). Tim Pusat Latihan Gajah (PLG) turun setelah mendapat laporan dari masyarakat terkait adanya kelompok satwa Gajah liar yang berada di kebunnya. Bersama beberapa orang warga, Tim langsung menuju ke lokasi dan menemukan kelompok Gajah liar tersebut yang jumlahnya berkisar 18 ekor.

Dalam kelompok ini terdapat Gajah yang memakai GPS collar (Seruni) dan terpantau 2 ekor bayi Gajah yang masih sangat kecil. Gajah kecil tersebut diduga adalah salah satu anak dari induk yang mati tersengat listrik di Koto Pait. Tim menggiring dan memantau Gajah untuk menjauh dari kebun warga.

Masih pada hari yang sama di lokasi terpisah, tim PLG Minas BBKSDA Riau bersama warga juga melakukan mitigasi konflik satwa liar Gajah Sumatera di wilayah Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Tim dan beberapa warga melakukan pengecekan dan penjagaan di kebun jagung milik kelompok Tani.

Dari jejak Gajah yang dijumpai di lokasi konflik, terlihat jejak tersebut menuju arah kebun kelapa sawit yang sudah tidak terawat dan dipenuhi semak belukar sehingga tim cukup kesulitan untuk menemukan jejaknya. Namun demikian, Tim bersama warga  membuat api unggun di sekitar kebun jagung kelompok Tani agar Gajah tidak masuk ke kebun tersebut.

Semoga konflik segera dapat diatasi dan satwa Gajah tetap lestari.

 

#karenakonservasitakmungkinsendiri

 

Sumber : Balai Besar KSDA Riau

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini