Tree Planting IUFRO – INAFOR Joint International Conference di Ngrangkah, Kalikuning, Taman Nasional Gunung Merapi

Selasa, 25 Juli 2017

Yogyakarta, 25 Kuli 2017. Yogyakarta berkesempatan menjadi tuan rumah acara International Union of Forest Research IUFRO – Indonesia Forestry Researchers (INAFOR) Joint Internasional Conference yang diselenggarakan pada tanggal 24- 27 Juli 2017.  Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan penyelenggara lokal Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknolologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan (BBPPBPTH) Yogyakarta.

Salah satu rangkaian acara tersebut, dilaksanakan tree planting (penanaman) di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) pada tanggal 24 Juli 2017, sebagai tindak lanjut atas arahan Gubernur D.I Yogyakarta.  Kegiatan penanaman ini dilaksanakan di blok Ngrangkah, Kalikuning, Resort Cangkringan SPTN Wilayah I Magelang Sleman.

Dalam kesempatan penanaman tersebut, hadir beberapa tamu yang berkenan menanam langsung beberapa jenis pohon endemik TNGM.  Diantaranya Menteri Gubernur Bangka Belitung, Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Coordinator UFRO Acacia Working Party, Ministeral Advisor Ministri of Agiculture dan Forestry Finland, President and CEO Luke, Kepala Balai Besar Litbang BPTH Yogyakarta, Kepala Dinas Kehutanan D.I Yogyakarta, perwakilan dari Universitas Gadjah Mada, perwakilan Kepolisian Daerah D.I Yogyakarta, serta beberapa peserta IUFRO – INAFOR Joint Internasional Conference.

Jenis tumbuhan endemik yang ditanam pada kesempatan kali ini yaitu Puspa (Schima walichii), Kemenyan (Styrax benzoin), Pronojiwo (Sterculia javanica), Nogosari (Palaqium rostratum) dengan total sebanyak 52 batang.  Jenis-jenis ini merupakan jenis tumbuhan endemik yang ada di kawasan konservasi TNGM.

Selain itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Ir Ammy Nurwati, MM, menyampaikan penjelasan sepintas tentang kondisi Taman Nasional Gunung terutama pasca erupsi 2010 silam, juga tentang pengelolaan TNGM bersama masyarakat.   Beberapa kegiatan bersama masyarakat diantaranya program restorasi pasca letusan Merapi 2010, pengembangan pariwisata berbasis masyarakat serta konservasi sumber mata air di kawasan TNGM.  Kemudian juga diinformasikan sejak tahun 2011 – 2015, sekitar 800 ha telah ditanami jenis pohon endemik oleh TNGM bekerja sama dengan komunitas lokal, sekolah, kelompok masyarakat, personal, dan sebagainya.  (@titinsept)

Sumber Info : Balai TN Gunung Merapi 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini