BKSDA Bengkulu Gelar FGD Pengawasan Peredaran Satli Di Bakauheni

Selasa, 05 Oktober 2021

Bandar Lampung, 4 Oktober 2021. Masih maraknya peredaran satwa liar (satli) yang dilakukan secara ilegal saat akan melintasi pelabuhan penyeberangan laut Bakauheni, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu bekerjasama dengan Yayasan Jaringan Satwa Indonesia melaksanakan Forum Group Discusion (FGD) di Swiss Bell Hotel Bandar Lampung. FGD dikemas dalam kegiatan silaturahmi dan koordinasi rutin yang berfokus pada Pengawasan Peredaran Satwa Liar di Pelabuhan Bakauheni. 

Beberapa poin penting yang ditekankan antara lain dukungan penuh para pihak yang terus terjalin terutama dalam penanganan dan pengembangan perkara yang tidak terbatas hanya terhadap pelaku lapangan juga mempercepat proses birokrasi agar satwa sitaan segera masuk ke Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) atau langsung dilepasliarkan berdasarkan observasi untuk meminimalisir kematian satli. Poin penting lainnya terkait proses perkara yang perlu dukungan instansi penegak hukum dan KLHK Pusat juga informasi, sosialisasi dan publikasi di media massa perlu ditingkatkan sebagai media edukasi selain sosialisasi yang dilakukan secara langsung kepada masayarakat.

Penjagaan dan penertiban peredaran satli perlu dilakukan dari hulu ke hilir tidak hanya di pelabuhan, juga perlunya pengkajian daya dukung dan daya tampung habitat dari lokasi pelepasliaran serta dampak lainnya yang mungkin dapat ditimbulkan. Selain itu, perlunya pemantauan dan evaluasi satwa liar pasca dilepasliarkan, penertiban kios-kios pedagang burung, serta pembentukan tim kecil untuk menyusun SOP dan kegiatan lanjutan untuk lebih efektifnya kegiatan penertiban peredaran satli. Dari poin - poin penting yang ditekankan, diharapkan FGD ini mendapatkan dukungan dan komitmen para pihak dalam menekan peredaran satli secara ilegal.

Kegiatan dihadiri dan diikuti langsung Kepala BKSDA Bengkulu dengan melibatkan instansi lain serta mitra, diantaranya Kapolres Lampung Selatan beserta jajarannya, Kepala KSKP Bakauheni beserta jajarannya, Kabalai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung beseta jajaranya wilker Bakauheni, Kepala Seksi Wilayah III BPPHLHK Wilayah Sumatera beserta jajarannya, Kepala UPTD KPH Way Pisang, Kepala UPTD Tahura Wan Abdul Rahman Bandar Lampung beserta jajarannya, NGO WCS-IP, NGO JAAN dan RC Sumatran Tiger Project GEF-UNDP, serta secara virtual dihadiri perwakilan dari Direktorat Kawasan Konservasi Ditjen KSDAE dalam hal ini Kepala Seksi Sumberdaya Genetik.

Sumber: Balai KSDA Bengkulu-Lampung

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini