Jumat, 01 Oktober 2021
Jayapura - 30 September 2021. Balai Besar KSDA Papua menugaskan tim pengendalian kebakaran hutan dan lahan (dalkarhutla) untuk patroli pengendalian kebakaran hutan dan lahan (dalkarhutla) di sekitar kawasan Cagar Alam (CA) Pegunungan Cycloop. Jadwal patroli dimulai tanggal 29 September 2021 dan berakhir pada 15 Oktober 2021. Tim juga didukung oleh Saka Wanabakti dan Seksi Wilayah III Gakkum Maluku Papua.
Pada hari pertama patroli, tepat usai apel siaga, tim dalkarhutla dihadapkan pada enam titik api yang cukup menyita perhatian. Dua titik api terletak di wilayah Kota Jayapura, sementara empat titik lainnya di wilayah Kabupaten Jayapura. Dua titik api di wilayah Kota Jayapura, tepatnya di Perumnas Tiga, melahap sekitar sepuluh hektar area penyangga CA Pegunungan Cycloop. Data ini dipaparkan oleh Esron K.P. Pakpahan, Instruktur Krida Bina Wana Pramuka Saka Wanabakti Daerah Papua. Api berhasil dikendalikan oleh tim Saka Wanabakti setelah berjibaku selama sekitar satu setengah jam.
Esron mengatakan, “Api merambat cepat karena cuaca panas, lahan yang kering, dan embusan angin. Kami hanya menggunakan dahan-dahan dan beberapa unit jet shooter untuk mengendalikan api. Untuk jet shooter, kami mencampurkan cairan pemadam api sesuai SOP karhutla, ditambah cairan pembersih perabotan untuk mempercepat pemadaman dengan busanya.”
Pada saat yang sama, tim dalkarhutla BBKSDA Papua juga berjibaku dengan api di empat titik, yaitu Kampung Harapan, Netar, Hawai-Rindam, dan Yowari. Keempatnya masuk dalam wilayah kerja Resort Sentani, CA Pegunungan Cycloop.
Eddy Sam Lau, Kepala Resort Sentani, menerangkan, “Titik api di Kampung Harapan sudah masuk dalam Kawasan CA Pegunungan Cycloop, sementara Netar masuk Areal Penggunaan Lain (APL). Titik Hawai-Rindam masuk kawasan Hutan Produksi Konversi OID 1791, dan titik di belakang RS Yowari merupakan kebun warga. Peralatan yang kami gunakan sangat sederhana, yaitu dahan-dahan pohon dan jet shooter.”
Eddy memberikan laporan lanjutan pada tanggal 30 September 2021, bahwa titik api di Yowari dan Kampung Harapan telah terkendali. Namun, titik Netar dan Hawai-Rindam masih memerlukan kewaspadaan.
Medan terberat adalah Hawai-Rindam, dengan topografi perbukitan yang curam. Pada bagian punggung bukit banyak terdapat pohon sowang (Xanthostemon novagueneense Valeton), yang merupakan tumbuhan endemik Cycloop. Tim dalkarhutla memerlukan energi lebih untuk menembus area tersebut pada kemiringan yang mengkhawatirkan, ditambah bebatuan di permukaan yang dapat lepas dengan mudah saat terinjak sehingga menggelinding ke bawah. Api pada area ini juga sangat misteri, sebab serasah (bahan organik mati/kering berupa ranting dan dedaunan) yang cukup tebal dapat menyimpan benih-benih bara. Embusan angin dan panas matahari dapat memicunya berkobar tanpa ampun.
Johan Gustiar Imbenai, Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) BBKSDA Papua, menyampaikan laporan perkiraan area terbakar di Hawai-Rindam sekitar delapan hektar. Sumber air sangat kecil, terletak jauh di bagian bawah perbukitan, mengalir pada badan sungai yang penuh bebatuan. Ini semakin menyulitkan proses pengendalian api. Penggunaan alkon tak memungkinkan, sehingga tim dalkarhutla hanya benar-benar mengandalkan dahan-dahan sebagai alat pemadam atau pengendali api.
Pada Rabu (29/09), tim gabungan BBKSDA Papua, Saka Wanabakti, dan Gakkum Papua masih memantau titik api Hawai-Rindam hingga pukul 19.00 WIT.
Kepala Balai Besar KSDA Papua, Edward Sembiring, menyampaikan, “Tim tetap semangat, terus jaga stamina, jaga kesehatan. Ingat bahwa kita bukan pemadam kebakaran, tetapi tim pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Lakukan tugas ini dengan sebaik mungkin, ikhlas, dan penuh dedikasi. Langkah preemtif terus lakukan seperti rencana awal, yaitu menyebarkan pamflet atau selebaran kepada masyarakat berisi peringatan tentang karhutla. Langkah preventif berupa patroli juga jangan surut.”
Bagaimanapun, situasi karhutla akan terus menuntut kewaspadaan setiap saat, dan sebenarnya tanpa batas waktu, tak hanya selama dua minggu jadwal patroli ini ditetapkan. Siapa pun berharap tak ada api, tak ada asap, terutama di kawasan CA Pegunungan Cycloop. Meski begitu, tim dalkarhutla tak diizinkan lengah untuk terus menjadi penjaga. Kegiatan patroli dalkarhutla ini sesuai Surat Tugas Kepala Balai Besar KSDA Papua Nomor: 234/K.4/BIDTEK/KSA/9/2021 tanggal 27 September 2021. (dd)
Sumber : Balai Besar KSDA Papua
Call Center : 0823 9770 9728
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0