Menanam Pohon Berarti Menanam Kehidupan

Sabtu, 02 Oktober 2021

Prosesi penanaman di area Buper Waena, Sabtu (02/10)

Jayapura - 02 Oktober 2021. Balai Besar KSDA Papua bersama rimbawan lingkup UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua, serta masyarakat suku Pepuho melaksanakan  kegiatan penanaman Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Sentani. Lokasi penanaman merupakan kawasan Hutan Produksi yang dapat diKonversi (HPK), sekaligus sebagai kawasan penyangga Cagar Alam (CA) Pegunungan Cycloop, tepatnya di area Buper Waena, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Sabtu (2/10).

Kepala BPDASHL Memberamo, Mahendro Harjianto, menyatakan bahwa tujuan rehabilitasi ini adalah untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas, dan peranannya dalam sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Selain itu, upaya rehabilitai DAS ini juga diharapkan mampu menjaga dan meningkatkan fungsi hidrologis Ekosistem Hutan pada Kawasan CA Pegunungan Cycloop.

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan penanaman bersama masyarakat di sekitar daerah tangkapan air (DTA) Danau Sentani. Lebih lanjut Mahendro menjelaskan, bahwa program rehabilitasi DAS ini  dilakukan pada area seluas 3.678,9 hektar yang akan di selesaikan selama kurun waktu lima tahun. Pada tahun 2021 akan dilakukan rehabilitasi pada lahan seluas 1.338,9 hektar. Program  Rehabilitasi DAS ini merupakan komitmen PT. Freeport Indonesia (PTFI) dalam melestarikan lingkungan melalui upaya berkelanjutan, sekaligus pemenuhan  tanggung jawab perusahaan sebagai pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

Mengenai jenis pohon yang ditanam, umumnya menyesuaikan dengan jenis-jenis pohon yang dikenal oleh masyarakat sekitar, seperti cemara (Casuarina sp), bintanggur (Calophyllum sp), matoa (Pometia pinnata), sowang (Xanthostemon novaguineensis), dan lainnya.  

Mahendro menyampaikan, jenis tanah di area tanam Buper Waena adalah podsolik, berwarna kekuningan atau kemerahan, sangat miskin unsur hara. Penanaman di area ini memerlukan biaya yang cukup tinggi, karena perlu penambahan unsur hara pada tanah untuk menunjang tanaman tumbuh subur, seperti penambahan pupuk organik. Selain itu, kegiatan rehabilitasi DAS di Buper Waena dan DTA Sentani juga perlu disertai upaya pembuatan sekat bakar, guna pengendalian Karhutla dan pemanenan air hujan (Rain Water Harvesting) melalui pembangunan embung-embung air semi permanen.

Pada kesempatan ini, Kepala Balai Besar KSDA Papua, Edward Sembiring menyampaikan, “Menanam pohon artinya menanam kehidupan. Di hadapan kita, di sebelah selatan itu, adalah Pegunungan Cycloop, mama bagi kita semua. Cycloop telah mengalirkan kehidupan, mengalirkan air, dan menjernihkan udara. Jadi, mari bersama-sama menjaga Cycloop, dengan cara menjaga pula kawasan penyangganya.” (dd)

Sumber : Balai Besar KSDA Papua

Call Center       : 0823 9770 9728

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini