Ketekunan Petugas Resort Kampung Rinca Dalam Melaksanakan Monitoring Kalong di Pulau Kalong Rinca

Minggu, 30 Juli 2023 BTN Komodo

Labuan Bajo,  20 Juni 2023 - Resort Kampung Rinca SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo konsisten menyelenggarakan kegiatan monitoring dugaan populasi kalong besar (Pteropus vampyrus) di Pulau Kalong Rinca sejak tahun 2021. Kegiatan Resort-Based Management (RBM) unggulan Kampung Rinca ini dipelajari dari seorang ahli kelelawar bernama Sheherazade. Kala itu, Fahri Ikhlas (Kepala Resort Kampung Rinca) melakukan observasi di Pulau Kalong Rinca bersama dengan Sheherazade untuk mengidentifikasi ragam jenis kelelawar dan mempelajari bentang ekosistem yang menjadi tempat koloni kelelawar beristirahat, bereproduksi, dan makan.

Fahri dan Sheherazade menemukan satu jenis kelelawar yang mendominasi sebagian besar ekosistem mangrove di Pulau Kalong Rinca. Jenis kelelawar yang ditemukan adalah kalong besar. Penemuan ini tentu merupakan batu loncatan pengelolaan yang luar biasa dan menekankan bahwa Resort yang berada di dalam Zona Permukiman Taman Nasional Komodo tidak hanya mampu mengumpulkan data sosial ekonomi, namun juga mampu mengumpulkan data perjumpaan satwa liar di alam. Sheherazade menduga bahwa di Pulau Kalong Rinca kemungkinan besar tidak hanya dihuni oleh satu jenis koloni kelelawar saja, melainkan terdiri dari beberapa jenis dan koloni yang hidup berdampingan berbagai area istirahat, reproduksi, dan makannya. Sejak itu, data dugaan populasi kelelawar mulai terdata dengan baik oleh petugas Resort Kampung Rinca dan Balai Taman Nasional Komodo dapat turut mengedukasi publik melalui media sosial mengenai pentingnya peranan kelelawar bagi ekosistem dan manusia, utamanya mempengaruhi stabilitas produksi buah durian di Kabupaten Manggarai Barat dan wilayah sekitarnya.

Fahri Ikhlas bersama dengan anggotanya tekun melakukan pendataan dugaan populasi kalong besar di Pulau Kalong Rinca pada tahun 2023. Fahri dan tim menggunakan metode emergence count untuk menghitung jumlah kalong pada saat sedang terbang keluar dari gugusan Pulau Kalong Rinca. Berdasarkan pengamatan, koloni kalong besar akan mulai terbang keluar pada pukul 18:00 WITA dimana pola pergerakan ini sangat dipengaruhi oleh dinamika cuaca. Ketika memasuki musim hujan, kalong besar dapat terbang keluar lebih cepat, sementara pada musum kemarau, kecenderungan kalong besar terbang akan lebih lama dari waktu biasanya. Pada saat terbang keluar, kalong besar di Pulau Kalong Rinca akan membentuk barisan hitam dan bergerak menuju ke Pulau Flores dan Pulau Komodo.

Dugaan populasi kalong besar di Pulau Kalong Rinca pada tahun 2023 masih memiliki kecenderungan populasi stabil jika dibandingkan dengan data tahun 2022 dan 2021. Adapun data dugaan populasi kalong besar pada tahun 2023 adalah sebagai berikut: 9.300 ekor (Januari), 8.500 (Februari), 8.750 (Maret), 7.800 (April), 8.300 (Mei), dan 10.700 (Juni). Musim hujan dan angin yang biasanya berlangsung pada Bulan Desember – Bulan April setiap tahunnya seringkali membuat dugaan populasi kalong tampak menurun dibandingkan dengan data musim kemarau. Petugas menduga hal ini disebabkan karena adanya koloni kalong besar yang berpindah tempat mencari lokasi yang lebih aman pada musim tersebut. Faktor lainnya yang turut mempengaruhi dinamika populasi kalong besar pun adalah keterbatasan waktu dan peralatan pengamatan petugas Resort Kampung Rinca. Pada beberapa kali kesempatan, petugas menemukan kalong besar di Pulau Kalong Rinca tampak seperti enggan keluar karena adanya tiupan angin yang cukup kuat di jam terbangnya. Hal ini membuat jumlah dugaan populasi tampak menurun dibandingkan dengan data pada bulan lainnya.

Balai Taman Nasional Komodo selalu berupaya untuk memastikan keberadaan kalong besar di Pulau Kalong Rinca tetap terjaga lestari dan tidak berpindah tempat ke lokasi yang mungkin sulit untuk dijangkau oleh petugas. Untuk itu, Balai Taman Nasional Komodo telah membuat protokol kunjungan wisata alam dengan melarang penggunaan drone di sekitar Pulau Kalong Rinca. Meskipun kalong besar bukan merupakan satwa kunci Taman Nasional Komodo, keberadaan mamalia terbang ini tetap menjadi salah satu satwa yang dijaga ketat kelestarian populasinya oleh petugas Balai Taman Nasional Komodo.


Sumber : Balai TN Komodo

Penulis Berita : Fahri Ikhlas, S.Hut. (Penyuluh Kehutanan Ahli Pertama) & Mahfud (Tenaga Pengamanan Hutan Resort Kampung Rinca)

Penyunting Berita : Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini