Jumat, 31 Maret 2023
Cibodas, 31 Maret 2023. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS didampigi Sekretariat Direktorat Jenderal KSDAE, Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi (PJLKK), Direktorat Bina Pengelolaan Pemulihan Esensial (BPPE), Direktorat Perencanaan Kawasan Konservasi (RKK), Direktorat Pengelolaan Kawasan Konservasi (PKK) dan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyambangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) pada tanggal 29 Maret – 31 Maret 2023. Fokus kunjungan kerja kali ini untuk melakukan identifikasi isu strategis di tingkat tapak dan rencana pengelolaan di TNGGP pada tahun 2024; identifikasi kegiatan yang menjadi prioritas dalam pengelolaan kawasan konservasi, memperoleh informasi dan identifikasi daya dukung daya tampung pariwisata di taman nasional.
Rombongan yang berjumlah 25 orang ini diterima langsung oleh Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji Prabowo, S.Hut., M.Si. yang diawali dengan paparan pengelolaan TNGGP yang disampaikan Kepala Balai Besar.
“Ada 7 isue strategis di TNGGP yaitu Geothermal, Cable-Car, Jalan Tol, Kemantapan Kawasan, Penataan Wisata, Garapan ex-Perhutani dan BMN terdampak gempa Cianjur", ungkap Sapto
Beberapa tantangan pengelolaan juga tak lepas menjadi perhatian seperti dukungan anggaran yang belum sebanding target pemulihan ekosistem, sarpras terdampak gempa dan potensi konflik tenurial. Pimpinan rombongan yang diwakili Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air BAPPENAS Dr. Nur Hygiawati dalam sambutannya mengapresiasi atas capaian pengelolaan TNGGP saat ini meskipun harus terus ditingkatkan untuk pengelolaan yang lebih baik.
“Peluang dukungan anggaran akan datang seiring tersusunnya perencanaan prioritas pengelolaan di TNGGP” ucapnya.
Lawatan dilanjutkan ke salah satu resort pengelolaan wisata, disini rombongan disuguhkan potensi wisata ramah lingkungan yang sudah tersertifikasi ISO 9001:2015 yaitu Resort Cibodas. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan seperti wisata alam Air Terjun Ciwalen, Cibeureum, dan pendakian Gunung Gede Pangrango.
Kunjungan pada hari kedua dilanjutkan di saung Kelompok Tani Hutan (KTH) Hejo Cipruk Desa Gekbrong yang merupakan wilayah kerja Resort Tegallega. Peserta beraudiensi dengan perwakilan KTH sekaligus meninjau keberhasilan usaha pemberdayaan masyarakat hasil binaan Penyuluh Kehutanan BBTNGGP berupa Green House (GH) budidaya Paprika dan Peternakan Sapi. Destinasi terakhir kunjungan adalah Resort Mandalawangi, andalan wisata yaitu bumi perkemahan dengan panorama danau dan galeri korea. Pengelolaan wisata dengan pelibatan masyarakat di Mandalawangi menjadi contoh sinergitas pemangku wilayah dengan pihak lain.
Penghujung lawatan hari ketiga dilakukan di kantor balai dengan diskusi penyusunan rekomendasi pengelolaan TNGGP. Direktur PJLKK, Dr. Nandang Prihadi turut serta dalam sesi ini. Nilai kemanfaatan kawasan hingga multiplier effect bagi masyarkat menjadi poin penting, bukan hanya PNBP-nya saja. Nilai-nilai konservasi dapat menjadi jualan wisata alam yang membedakan dengan wisata lainnya. Semoga apa-apa yang telah disusun bersama ini kelak bisa terwujud demi pengembangan dan kelestarian hutan konservasi.
Sumber: Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Teks : Agus Deni @agustdenie
Foto : Tim Publikasi BBTNGGP
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5