Senin, 13 Maret 2023
Labuan Bajo, 13 Maret 2023. Balai Taman Nasional Komodo menyelenggarakan kegiatan pendidikan konservasi Ranger Goes to School (RGTS) Tahun 2023 pada Hari Sabtu (11/03/2023) bertempatkan di SMKN 1 Labuan Bajo. Kali ini, tim pengajar RGTS memberikan kesempatan dan pengalaman kepada dua orang mahasiswa untuk terlibat mengajar secara langsung di kelas.
Agisna Riza Permadi, mahasiswa penelitian Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Zahra Tufaila Pambudi, mahasiswa magang Prodi Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soerdirman (UNSOED) ditugaskan oleh Muhammad Ikbal Putera (Koordinator Program RGTS) untuk membawakan materi minggu ke-7 mengenai Manajemen Hutan dan Tumbuhan kepada siswa-siswi kelas XI Usaha Layanan Pariwisata (ULP) 3 SMKN 1 Labuan Bajo. Materi mengenai keanekaragaman hayati tumbuhan ini merupakan muatan yang penting bagi pengayaan informasi interpretasi pelajar jurusan ULP lingkup Kabupaten Manggarai Barat. Siswa diharapkan tidak hanya mampu memahami dan menjelaskan mengenai ekologi biawak komodo, namun juga mengetahui potensi flora dan fauna lainnya yang hidup di kawasan Taman Nasional Komodo.
Materi Manajemen Hutan dan Tumbuhan mencakup penjelasan dasar seputar pengertian dan fungsi hutan, perbedaan tumbuhan dan tanaman serta fungi, karakteristik umum pohon, dan ragam jenis tumbuhan di Taman Nasional Komodo dan manfaatnya. Hal menarik yang menjadi perhatian Riza dan Zahra adalah penggunaan teknologi digital dalam praktik identifikasi tumbuhan yang diujicobakan di luar kelas. Untuk bisa mengikuti praktik identifikasi tumbuhan, siswa diharapkan dapat mengunduh aplikasi PictureThis pada gawainya masing-masing. Siswa diberikan kesempatan untuk memindai tumbuhan yang paling ingin diketahui hanya dengan memotret salah satu bagian tumbuhan secara jelas. Aplikasi ini kemudian akan memberikan hasil identifikasi yang cukup akurat mengenai jenis vegetasi yang telah dipotret sebelumnya oleh siswa.
Penggunaan teknologi digital dalam penajaman materi ajar di luar kelas membuat suasana kelas menjadi sangat kondusif dan para siswa cukup interaktif serta responsif terhadap pertanyaan yang diberikan oleh kedua pengajar. Meski demikian, penggunaan aplikasi ini perlu dicermati dengan seksama, utamanya dengan memeriksa terlebih dulu nama vegetasi dan wilayah persebaran dari tumbuhan tersebut. Bukan tanpa alasan, aplikasi ini dirancang untuk mengidentifikasi tumbuhan berdasarkan foto dan tidak termasuk lokasi aktual pengamat sehingga perlu dilakukan crosschecking lebih lanjut agar hasil identifikasinya lebih akurat. Perpaduan teori dan praktik digital ini membuat siswa semakin tertarik untuk memotret setiap tumbuhan yang ditemuinya di sepanjang koridor sekolah.
Riza berpendapat bahwa kegiatan pendidikan konservasi RGTS yang digagas oleh Balai Taman Nasional Komodo merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi para siswa, utamanya bagi siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi yang memiliki keterkaitan dengan pengelolaan Taman Nasional Komodo. Melihat antusias siswa, Riza berpikir bahwa program RGTS sebaiknya turut menambahkan materi jungle survival yang sangat berguna untuk menunjang keterampilan para pelajar yang ingin menjadi praktisi kepariwisataan di kawasan Taman Nasional Komodo. Praktik pembuatan bivak dan identifikasi satwa berbahaya serta cara penanganannya dapat menjadi salah satu alternatif yang menarik untuk diajarkan kepada para pelajar di sekolah. Riza berharap agar program RGTS Balai Taman Nasional Komodo dapat diselenggarakan secara berkelanjutan dan memberikan dampak yang lebih luas bagi penguatan kualitas pendidikan masyarakat di Kabupaten Manggarai Barat.
Sumber: Balai Taman Nasional Komodo
Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Hendrikus Rani Siga, S.Hut., M.Sc. (+6281353363519)
Penulis Berita: Mahasiswa Departemen KSHE Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB Agisna Riza Firmadi (+6281298540323)
Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)
Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5