Selasa, 20 September 2022
Labuan Bajo, 18 September 2022. Tim Eksplorasi Nusantara 2.0 yang beranggotakan enam mahasiswa dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) melaksanakan kegiatan penelitian persepsi dan pengetahuan masyarakat terhadap jalur trekking baru di Desa Komodo pada tanggal 23 Agustus - 2 September 2022. Kegiatan ini untuk memperoleh data dan informasi mengenai pengetahuan masyarakat terkait satwa-satwa yang berada di jalur trekking, serta persepsi dan sikap masyarakat mengenai kebermanfaatan dan keamanan jalur trekking baru di Kampung Komodo.
Tim riset kali ini terdiri dari enam orang mahasiswa dan satu orang dosen pembimbing yaitu Ni Made Tasyarani (Prodi Jurnalistik) , R. Nadila Salsadila Hidayat, Zahra Salsabila Rosmaitsa, Lutfiana Purwatiningsih, M. Fahmi Alfachri, serta Desti Mutiara Putri (Prodi Biologi), serta seorang dosen pembimbing yaitu Dr. Eneng Nunuz Rohmatullayaly.
Pengambilan data dilakukan oleh mahasiswa UNPAD dengan mengunjungi warga dari satu rumah ke rumah lainnya di Kampung Komodo. Berdasarkan data yang diperoleh, Desa Komodo dihuni 503 Kepala Keluarga (KK) dan melalui jumlah responden, mahasiswa melakukan wawancara terhadap 85 Kepala Keluarga (KK) yang berasal dari Dusun 1 hingga Dusun 5 - Desa Komodo dengan latar belakang profesi yang beragam. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa mayoritas masyarakat Desa Komodo mengetahui keberadaan dan tujuan dibuatnya jalur trekking baru di Desa Komodo. Mahasiswa UNPAD mendapatkan informasi bahwasanya jalur trekking baru tersebut memang dirintis oleh masyarakat Desa Komodo. Selain biawak komodo, masyarakat pun menuturkan bahwa pada jalur trekking tersebut seringkali dijumpai satwa liar lainnya yaitu rusa, babi hutan, kupu-kupu, lebah, kakatua kecil jambul kuning, tekukur, gagak kampung, elang laut perut putih, serta berbagai jenis ular lainnya.
Mahasiswa UNPAD juga melakukan wawancara dengan perwakilan dari Pemerintah Desa Komodo yaitu Ismail (Sekretaris Desa Komodo). Ismail menyebutkan bahwa Pemerintah Desa Komodo sendiri mendukung pembukaan jalur trekking baru tersebut. Melihat potensinya, Ismail menambahkan bahwa masyarakat Desa Komodo mengharapkan jalur trekking tersebut dapat diresmikan dan menjadi alternatif lain bagi wisatawan yang ingin melihat biawak komodo selain di Resort Loh Liang Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Balai Taman Nasional Komodo.
Diharapkan jalur trekking baru di Desa Komodo dapat menjadi daya tarik wisata yang menawarkan aktivitas berupa pengamatan satwa kunci dan satwa liar lain di kawasan Taman Nasional Komodo serta suguhan keindahan alam yang menakjubkan. Mahasiswa merasa potensi aktivitas birdwatching dapat juga menjadi alternatif peluang usaha sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat lokal melalui sektor ekowisata yang dilaksanakan di kawasan Taman Nasional Komodo. Tak lupa, mahasiswa UNPAD juga menekankan pentingnya berkoordinasi dengan Balai Taman Nasional Komodo agar perintisan jalur trekking sesuai dengan peraturan konservasi yang berlaku di Indonesia.
Sebagai informasi, penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan Eksplorasi Nusantara 2.0 BEM KEMA UNPAD yang dilaksanakan di Desa Komodo, SPTN Wilayah II Balai Taman Nasional Komodo. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi pelengkap dari penelitian mengenai “Keanekaragaman Fauna di Jalur Trekking” yang dilakukan tim riset lainnya.
Sumber : Balai Taman Nasional Komodo
Penanggungjawab Berita:Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)
Penulis Berita: Mahasiswa Eksplorasi Nusantara Universitas Padjadjaran - R. Nadila Salsadila Hidayat (+6285721167651)
Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678) dan Mahasiswa Prodi Manajemen Destinasi Pariwisata Polikteknik Pariwisata NHI Bandung - Joy Filip Oktavianus (+6281395201028)
Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6281138290000)
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0