Estimasi Stok Karbon Dan Temuan Lima Jenis Mangrove Baru Di Resort Loh Buaya Pulau Rinca

Kamis, 08 September 2022

Persiapan Mahasiswa dan Ranger TN Komodo untuk Mengukur Keliling Batang Pohon Masing-Masing Spesies Mangrove pada Plot di Kawasan Mangrove Loh Buaya, Pulau Rinca

Labuan Bajo, 02 Agustus 2022. Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Salma Noer'Aulia, melakukan penelitian mini sebagai bagian dari Praktik Kerja Magang (PKM) mengenai estimasi stok karbon pada hamparan ekosistem mangrove di Resort Loh Buaya Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo. Penelitian ini guna memprediksi nilai estimasi stok karbon pada ekosistem mangrove dan mengetahui seberapa besar kemampuan mangrove dalam menyimpan gas karbondioksida (CO2), utamanya pada bagian batang pohon. Selain mengestimasi simpanan karbon pada ekosistem mangrove di Loh Buaya, mahasiswa juga berhasil mengidentifikasi lima jenis mangrove baru di pesisir Loh Buaya. Adapun kelima jenis mangrove yang berhasil diidentifikasi, diantaranya Avicennia officinalis, Bruguiera gynmorrhiza, Ceriops decandra, Phempis acidula, dan Xylocarpus moluccensis. Sementara enam jenis mangrove yang telah diidentifikasi oleh petugas Resort Loh Buaya sebelumnya antara lain Avicennia alba, Ceriops tagal, Lumnitzera racemosa, Rhizopora apiculata, Rhizopora mucronata, dan Sonneratia alba. Penemuan kelima jenis mangrove tersebut berhasil menambah kekayaan informasi keanekaragaman hayati tumbuhan di Loh Buaya yang semula hanya teridentifikasi sebanyak enam jenis mangrove, saat ini menjadi 11 spesies mangrove.

Penemuan tersebut dilakukan merujuk pada pedoman identifikasi mangrove dengan memperhatikan variabel tipe pohon, bentuk daun dan ujung daum, susunan posisi daun, tipe akar, tipe bunga dan posisi bunga, serta warna bunga. Untuk mempertajam identifikasi jenis, mahasiswa juga menggunakan buku “Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia” untuk memperkuat validitas data penemuan jenis mangrove baru yang ditemukan di ekosistem mangrove Loh Buaya – Pulau Rinca. Mahasiswa berharap agar kedepannya akan ada mahasiswa lain yang berupaya untuk mengidentifikasi jenis vegetasi pada ekosistem pesisir dan perairan yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo.

Penemuan Batang Pohon Mangrove (Sonneratia alba) terbesar di Kawasan Mangrove Loh Buaya, Pulau Rinca

Banyak yang belum mengetahui bahwa mangrove merupakan salah satu ekosistem blue carbon yang berperan dalam upaya mitigasi perubahan iklim global. Penelitian Alongi (2012), menyatakan bahwa ekosistem mangrove memiliki kontribusi sebesar 14% dari total serapan karbon di kawasan pesisir. Mangrove juga memiliki fungsi guna meningkatkan kemampuan proteksi wilayah peisisir terhadap ancaman abrasi, badai, dan tsunami. Selain itu, vegetasi mangrove juga berperan penting dalam mempertahankan keutuhan ekosistem dengan meminimalisir dampak terjadinya banjir rob yang sering terjadi di kawasan pesisir dalam beberapa waktu/musim tertentu. Selain memiliki penting dalam perlindungan hutan, mangrove juga merupakan sumber pakan dan habitat dari beberapa jenis fauna yang terdapat di Loh Buaya, diantaranya adalah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).

Untuk mengetahui estimasi stok karbon pada ekosistem mangrove di Loh Buaya, Mahasiswa melakukan perhitungan mengenai stok karbon pada ekosistem mangrove dengan menggunakan metode allometrik, perhitungan nilai AGB (Above Ground Biomass), dan perhitungan nilai AGC (Above Ground Carbon). Berkenaan dengan itu, mahasiswa melakukan pengambilan data primer berupa keliling batang pohon dan nama spesies mangrove yang hidup alami di kawasan pesisir Loh Buaya - Pulau Rinca. Sebagai salah satu output penelitian magang ini, mahasiswa akan membuat peta sebaran estimasi stok karbon pada ekosistem mangrove di Resort Loh Buaya, Pulau Rinca. Mahasiswa didampingi oleh petugas Resort Loh Buaya membuat setidaknya 50 plot sampling dengan total luas pengamatan mencapai 9.26 hektar. Naoma Yunita Banamtuan (Polisi Kehutanan Mahir), Kamal dan Marselinus Helmanto (Tenaga Pengamanan Hutan Resort Loh Buaya) gigih mendampingi mahasiswa dalam pengambilan data selama 10 hari masa penjagaan di Resort Loh Buaya mulai tanggal 21 – 31 Juli 2022.

Mahasiswa menyimpulkan bahwa ekosistem mangrove di Loh Buaya mampu menyimpan karbon dengan nilai estimasi stok karbon sebesar 28.661,91 ton/ha. Nilai estimasi stok karbon tersebut tergolong tinggi dan dapat diartikan dalam satu satuan hektar mangrove di Loh Buaya, simpanan karbon mencapai 28.661,91 ton karbon. Besaran nilai estimasi stok karbon di Loh Buaya yang diperoleh oleh mahasiswa menekankan pentingnya kelestarian ekosistem mangrove yang patut dijaga oleh seluruh lapisan masyarakat. Ekosistem mangrove yang terjaga lestari dapat membantu menurunkan dampak atas perubahan iklim yang terjadi di dunia.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya - Salma Noer’Aulia (+6285155456100)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.Sc. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6282145675612)

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini