Menggali Kemampuan Teknis Identifikasi dan Analisi Data Kehati

Senin, 22 Agustus 2022

Jakarta, 22 Agustus 2022. Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKHSG) bekerjasama dengan Climate and Biodiversity Hub Indonesia (CLARITY) telah menggelar bimbingan teknis (bimtek) Inventarisasi dan verifikasi kawasan dengan nilai kehati tinggi bidang KKHSG tahun 2022 pada tanggal 8 s/d 10 Agustus 2022 di Bogor, Jawa Barat.

Bimtek digelar untuk meningkatkan keterampilan staff Unit Pelaksana Teknis (UPT) terutama yang bertanggung jawab melakukan pelaporan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) inventarisasi dan verifikasi kawasan bernilai keanekaragaman hayati tinggi pada masing-masing UPT terkait kemampuan teknis identifikasi dan analisis data menggunakan Modelling Maximum Entropy (MaxEnt). Perwakilan dari 55 Taman Nasional dan 27 Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Direktorat Jenderal KSDAE turut berpartisipasi pada bimtek yang merupakan lanjutan dari seri pelatihan/kuliah terkait teori pengambilan data dan pengolahan data yang dilakukan pada tanggal 24 s/d 25 Juli 2022 secara daring, yang dihadiri sekitar 220 peserta dari seluruh UPT Balai Besar/Balai Taman Nasional maupun Balai Besar/Balai KSDA.

Bimtek dilakukan secara tatap muka selama kurang lebih 3 hari 2 malam, dengan trainer serta fasilitator dari universitas, lembaga penelitian maupun praktisi seperti IPB University (Dr. Dede Aulia Rahman), BRIN (Rikoh M Siringoringo, MSi), SINTAS Indonesia (Dr. Hariyo T. Wibisono), Forum Harimaukita (Dwi Adhiasto dan H. A. Wahyudi), PERHAPPI (Andi M. Cahyana) serta Burung Indonesia (Ria Saryanti). Pelatihan dimulai dari instalasi dan pemahaman cara kerja awal software Java dan MaxEnt, identifikasi bio-ekologi spesies target dan penentuan variabel lingkungan yang dibagai dalam kelompok 4 besar besar group-taksa (yaitu mamalia terrestrial, primate, aves, serta koral/ terumbu karang), penyiapan data spasial, hingga analisis dan pemodelan spasial menggunakan MaxEnt. Pada sesi akhir dilakukan presentasi dari perwakilan BBKSDA Nusa Tenggara Timur terkait sebaran reptile Komodo, Balai TN Bukit Baka Bukit Raya terkait sebaran burung enggang, Balai TN Kepulauan Seribu terkait terumbu karang/koral serta BKSDA Sumatera Selatan terkait sebaran Gajah Sumatera.

Direktur KKHSG, drh. Indra Exploitasia, M.Si., mengarahkan pentingnya peningkatan kapasitas selain inventarisasi juga terutama analisis data spesies yang dilakukan oleh staf UPT Ditjen KSDAE untuk pengelolaan kehati yang lebih baik pada wilayah kerja masing-masing selain untuk mendukung kebijakan yang lebih luas pengelolaan jenis berskala lansekap/regional maupun kebijakan dan ataupun target nasional. Terebih kemampuan inventarisasi jenis maupun analisis data dapat bermanfaat untuk pengembangan para staf sesuai bidang minat tmasing-masing terhadap jenis keanekaragamn hayati tertentu.

Salah satu peserta pelatihan Bpk. Iwan Sunandi dari Taman Nasional Gunung Ciremai menyampaikan kesadaran pentingnya disiplin dari setiap staf lapangan terkait koordinat perjumpaan satwa,  terutama untuk analisis spasial lebih lanjut serta perlunya pendampingan terkait analisis data terhadap UPT. Sementara itu, Bpk. Arief Mahmud, Kepala Balai KSDA Nusa Tenggara Timur, yang turut hadir pula pada acara Bimtek menyampaikan perlunya  bagi staf lapangan untuk menuliskan hasil kerja lapangan termasuk hasil inventarisasi jenis TSL di wilayah masing-masing baik secara popular maupun secara ilmiah.

Sumber :  Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini