KTH Milenial : Sadar Konservasi, Raih Prestasi

Sabtu, 25 Juni 2022

Bogor, 24 Juni 2022. Kelompok Tani Hutan (KTH) Sadar Tani Muda yang merupakan binaan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) meraih prestasi sebagai pemenang Lomba Wana Lestari Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat untuk kategori Kelompok Tani Hutan (KTH). Prestasi ini berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 002.6/Kep.298/-Dishut/2022 tanggal 8 Juni 2022 tentang Pemberian Penghargaan Daerah Kepada Pemenang Lomba Wana Lestari  Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2022, Rabu (22/6).

Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah I  Provinsi Jawa Barat mengusulkan empat kategori dari 6 kategori yang dilombakan yaitu 1 kelompok untuk kategori Kelompok Tani Hutan (KTH), 1 orang untuk Kader Konservasi Alam (KKA), 1 orang untuk Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat dan 1 kelompok untuk Kelompok Pecinta Alam (KPA). Tiga dari empat kategori tersebut memperoleh peringkat pertama yaitu KTH yang dimenangkan oleh KTH Sadar Tani Muda, KPA yang dimenangkan Lawalata Institut Pertanian Bogor, dan KKA yang dimenangkan Sdr. Basir Baesuni, S.Pd. Kader Konservasi yang menang tersebut merupakan tokoh masyarakat di Kampung Cijulang, RT 003 RW 005 Desa Kopo, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.

Terbentuknya KTH Sadar Tani Muda merupakan metamorfosis dari Kelompok Tani Sabar Tani yang berdomisili di Desa Bojong Murni, Kec. Ciawi, Kab. Bogor. Kang Jaka, anggota Kader Konservasi binaan Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Tapos, merupakan salah satu perintis kelompok. Kemudian dengan inisiatif dan kesadaran untuk membangun desa dan kepedulian terhadap alam, Kang Jaka bersama sekelompok pemuda membentuk KTH yang difasilitasi oleh CDK Wilayah I dan BBTNGGP. Keinginan untuk memperkenalkan budidaya lebah madu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta upaya pelestarian kawasan konservasi di wilayah Desa Bojong Murni turut melandasi pembentukan kelompok.

KTH Sadar Tani Muda juga telah memberikan virus positif kepada masyarakat dalam budidaya lebah madu termasuk bagi KTH Cikereteg Maju yang sebelumnya merupakan kelompok masyarakat penggarap di Blok Cikereteg, Resort PTN Tapos. Meski keduanya memiliki latar belakang dan SDM yang berbeda, namun dapat berjalan dengan prinsip yang sama yaitu hutan konservasi sebagai “penunjang” kehidupan masyarakat. Hutan konservasi berperan penting sebagai sumber pakan lebah. 

Usaha budidaya lebah madu mulai diadopsi oleh 15% anggota KTH Cikereteg Maju. Jenis lebah yang dibudidayakan yaitu jenis Trigona sp. atau lebah klanceng dan Apis cerana atau lebih dikenal dengan lebah lokal. Lebah lokal lebih tepat dibudidayakan di wilayah Desa Bojong Murni berdasarkan kondisi potensi alam di TNGGP. Hanya dengan menaruh stup kosong dengan sedikit lilin lebah, maka lebah-lebah akan berdatangan.

Sebagai tambahan informasi, pada peringatan Hari Ulang Tahun TNGGP ke-42, KTH Sadar Tani Muda meraih Juara Kedua Lomba Video Kampanye Konservasi dengan mengusung tema “Lebah Penyelamat Konservasi”. KTH ini juga sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti Lomba Wana Lestari Tingkat Nasional. 

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Teks: Ratih Mayangsari, S.Hut.
Foto : Mukti Ahmad Sofyan dan CDK I Provinsi Jawa Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini