Aksi Mitigasi Konflik Satwa Liar BBKSDA Riau

Selasa, 14 Juni 2022

Pekanbaru, 14 Juni 2022 - Tim Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Balai Besar KSDA Riau bersama masyarakat Desa Suka Makmur, Kec. Gunung Sahilan, Kab. Kampar  melakukan mitigasi konflik satwa liar gajah sumatera di desa tersebut (08/06).

Tim melakukan pengecekan di lapangan terkait laporan masyarakat Suka Makmur tentang adanya gajah liar di areal kebun masyarakat. Tim mencari informasi melalui penjaga kebun sawit bernama pak Slamet, di sekitar Sei Air Panas. Menurut beliau, memang ada rombongan gajah berjumlah sekitar 9 ekor beberapa hari lalu yang merusak tanaman sawit masyarakat. Namun, di tiga hari terakhir tidak nampak aktivitas gajah dimaksud. Beliau juga menunjukan arah masuk gajah tersebut dari areal konsesi PT. RAPP di seberang Sei Tesso.

Tim selanjutnya memberikan himbauan kepada yang bersangkutan untuk memasang api unggun pada beberapa titik lokasi agar gajah tidak melintasi di kebun masyarakat. Kepada penjaga kebun dan masyarakat lainnya juga dihimbau untuk tidak anarkis terhadap satwa dilindungi dan meminta masyarakat untuk selalu berkomunikasi dengan Balai Besar KSDA Riau terkait konflik satwa dilindungi.

Selanjutnya di tempat terpisah, di bawah cuaca mendung, Tim dari Resort Bukit Batu menuju Dusun Bangun Rejo, Desa Sadar Jaya, Kec. Siak Kecil, Kab. Bengkalis untuk melakukan pengecekan atas laporan Kepala Desa Sadar Jaya tentang ditemukannya jejak satwa liar yang diduga Harimau Sumatera di kebun warga (08/06).

Tim bersama aparat desa dan Bhabinkamtibmas melakukan pengecekan di tiga lokasi kejadian. Tim menemukan jejak dimaksud yang terdiri dari dua jejak, satu jejak berukuran besar dan satu jejak lainnya berukuran kecil. Diperkirakan satwa tersebut merupakan induk dengan anaknya.

Tim menghimbau kepada aparat desa agar menyampaikan kepada masyarakat setempat untuk waspada dan berhati hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari di sekitar lokasi kejadian.

Aksi mitigasi konflik satwa liar selanjutnya dilakukan di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kec. Ukui, Kab. Pelalawan (09/06). Tim SKW I, Azwar dan Romi bersama masyarakat melakukan mitigasi konflik gajah sumatera di areal perkebunan warga.

Tim berkoordinasi dengan Ketua Kelompok Tani Belalang Bangkit di desa tersebut dan turun ke lokasi di perkebunan dekat sungai Nilo tempat kemunculan gajah liar dimaksud. Jarak lokasi kemunculan gajah sumatera dari kawasan hutan TN Tesso Nilp kurang lebih 10 km. Pada saat penelusuran dilakukan, tidak dijumpai adanya gajah liar, hanya terlihat kerusakan beberapa batang sawit.

Tim melakukan sosialisasi kepada masyarakat pemilik kebun di sekitar area kemunculan gajah agar tidak melakukan tindakan anarkis karena gajah termasuk satwa liar yang dilindungi. Selanjutnya, tim bersama masyarakat melakukan patroli penjagaan kebun dengan menginap di pondok penjaga kebun salah satu anggota kelompok tani pada malam harinya.

Menurut informasi dari masyarakat, gajah sering muncul mulai 3 tahun terakhir dan  terlihat terakhir pada hari Selasa, 7 Juni 2022 sekitar pukul 09:00 waktu setempat dengan jumlah sebanyak 2 ekor.

Tim mengusulkan kepada Kelompok Tani Belalang Bangkit agar bergilir melakukan penjagaan kebun karena perkebunan tersebut memang berada di daerah perlintasan gajah sumatera.

Semoga satwa hanya melintas dan tidak saling mengganggu karena sejatinya manusia dan satwa adalah makhluk ciptaan Tuhan yang punya hak sama untuk  hidup, bertahan dan berkembang.

 

Salam lestari!!

 

Sumber : Balai Besar KSDA Riau

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini