Widyakarya ke Jogja Bersama Kelompok Masyarakat Binaan

Rabu, 08 Juni 2022

Cibodas, 8 Juni 2022. Untuk meningkatkan kapasitas kelompok tani hutan (KTH) dan pendamping di lingkup Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP), pada tanggal 1-3 Juni 2022 dilaksanakan kegiatan widyakarya ke KTH Mudhotomo di Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Total peserta widyakarya sebanyak 30 orang yang terdiri dari perwakilan KTH Binaan lingkup BBTNGGP dan penyuluh sebagai pendamping KTH. 

Mudhotomo awalnya merupakan kelompok tani yang dibentuk pada 26 Juni 1986 beranggotakan 28 orang. Kemudian menjadi kelompok tani hutan (KTH) pada tahun 2015 dan menjadi salah satu dari 5 (lima) Wanawiyata Widyakarya yang ada di DIY. KTH Mudhotomo ditetapkan menjadi Wanawiyata Widyakarya pada tahun 2017 saat masa kepengurusan Bapak Supari.

Kelompok masyarakat belajar banyak hal terkait model usaha yang dikembangkan, mulai dari budidaya lebah madu klanceng, peternakan kambing etawa, pengolahan pupuk organik, pengolahan gula aren, pengolahan aneka keripik, hingga pengelolaan ekowisata Sungai Mudal, destinasi wisata yang memiliki beragam daya tarik seperti air terjun, kolam pemandian alami, area berkemah, gazebo, program sekolah sungai/ perpustakaan ESM, outbond, flying fox, rappelling, zip bike, dan tree top. Keterlibatan gender juga menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan KTH yang berhasil meraih Juara 1 pada tahun 2014. Dari beragam model usaha yang dikembangkan oleh KTH Mudhotomo, ada 4 (empat) jenis yang akan diterapkan oleh KTH lingkup BBTNGGP yaitu pengolahan pupuk organik, peternakan kambing, budidaya lebah madu, dan pengelolaan wisata alam.

Selain model usaha, peserta juga dibekali tentang kelembagaan dan promosi yang dilakukan. Kesuksesan KTH juga tidak terlepas dari peran pendamping. Pak Puniman merupakan pendamping KTH Mudhotomo yang berhasil meraih Juara 2 Lomba Wana Lestari pada tahun yang sama. Salah satu metode widyakarya yang intensif melalui pendekatan langsung kepada KTH dengan menginap di homestay agar dapat lebih detail dan mudah mengali informasi dari masyarakat setempat sebagai anggota KTH Mudhotomo.

Beberapa masukan juga disampaikan oleh Sang Pelopor KTH Mudhotomo, L. Suprayitno bahwa suatu kelompok harus memiliki niat yang tulus, kompak, semangat, saling mengingatkan, dan saling percaya. KTH juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak, untuk membangun hubungan dan kepercayaan guna pengembangan usaha yang dijalankan.

Sumber : Sisca Widiya Afiyanti, S.Hut. - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Dok : Penyuluh Kehutanan - BBTNGGP

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini