Jewel Orchid, Penghuni Lembabnya Lantai Hutan Tambora

Selasa, 07 Juni 2022

Bima, 7 Juni 2022. Jewel Orchid, mungkin sebagian orang masih belum familiar dengan nama ini. Namun, bagi pecinta anggrek, nama ini sudah tidak asing lagi. Jenis anggrek yang dengan nama unik ini tidak berbentuk permata atau memiliki bunga yang spektakuler. Nyatanya anggrek ini berukuran mini dan hampir tidak nampak di lantai hutan yang lembab.

Lalu apa yang jadi daya tarik dari dari anggrek ini? berdasarkan beberapa literatur dan perjumpaan di lapangan, kemungkinan yang menjadi daya pikat anggrek ini adalah bagian daunnya.

Anggrek ini memiliki persebaran yang luas di Indonesia, mulai dari pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku dan Nusa Tenggara. Biasanya tumbuhan ini di temukan di hutan hujan tropis atau hutan musim pada ketinggian 200 hingga 1000 meter mdpl. Sedangkan di Tambora, tumbuhan ini dapat di jumpai di hutan tropis baik di Doropeti atau Pancasila.

Secara kasat mata tumbuhan ini cukup tersembunyi di lantai hutan. Anggrek tersterial dengan daun 4 hingga 6 helai daun. Daun berbentuk bulat telur hingga bulat berwarna gelap seperti hijau beludru dengan berurat merah atau merah muda di dekat pangkal.

Bunga anggrek ini memang tidak sebesar dan semenarik anggrek di pasaran. Namun jika kita perhatikan lebih detai bunganya sangat unik. Bunga mekar di musim peralihan atara hujan dan kemarau, berwarna putih yang tegak dengan ukuran 8" [2 cm], panjang 6" [sampai 15 cm], bunga 1 sampai 14 dengan perbungaan segitiga-bulat telur, berurat tunggal, dengan daun pelindung berbulu.

Anggrek merupakan bagian dari kekayaan hayati di Tambora. pelestarian hutan merupakan hal yang pasti untuk memastikan anggrek ini tetap lestari dan dapat dipelajari keberadaanya oleh generasi yang akan datang

Sumber : Balai Taman Nasional Tambora

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini