Pertama Mengikuti Asia Parks Congress, Begini Cerita PEH Balai TN Komodo

Senin, 06 Juni 2022

Labuan Bajo, 31 Mei 2022. Pengendali Ekosistem Hutan Pertama Balai Taman Nasional Komodo, Muhammad Ikbal Putera, menghadiri acara 2nd Asia Parks Congress pada tanggal 24 – 29 Mei 2022 di Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia. Ikbal sebelumnya mengikuti seleksi untuk mendapatkan sponsor penuh dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) World Commission on Protected Areas (WCPA) dimana tersedia sponsor penuh untuk memberangkatkan sembilan orang pemuda/pemudi pilihan dari seluruh wilayah Asia ke Kota Kinabalu Malaysia. Setelah mengikuti serangkaian seleksi, dinyatkan bahwa Ikbal terpilih diantara sembilan individu tersebut dan mulai mendapatkan pembekalan.

Kegiatan 2nd Asia Parks Congress merupakan salah satu acara akbar di Asia yang mempertemukan para jagawana (park rangers), pimpinan instansi pemerintahan, pimpinan perusahaan swasta, akademisi dan peneliti ternama, praktisi dari berbagai LSM dalam dan luar negeri, masyarakat adat dan lokal (indigenous and local community) dan mahasiswa dari Asia dan belahan dunia lain untuk hadir mengikuti sebuah rangkaian lokakarya yang diselenggarakan secara intensif. Para pemangku kepentingan yang hadir diharapkan dapat saling bertukar ilmu pengetahuan dan wawasan bidang konservasi serta pengalaman kerja untuk kemudian digunakan menyusun agenda kawasan lindung (protected areas agenda) bagi wilayah Asia untuk 10 tahun ke depan. Kegiatan 2nd Asia Parks Congress mengusung tema “Parks for Nature and People” dengan menekankan nilai hubungan antara alam dan masyarakat.

1st Asia Parks Congress diselenggarakan pertama kali di Sendai, Jepang pada tanggal 13 – 17 November 2013. Kegiatan 1st Asia Parks Congress dengan tema “Parks Connect” ini sukses dilaksanakan dengan jumlah partisipan mencapai 800 orang dari 40 negara di Asia dan dunia. Adapun topik khusus yang dibahas dan diangkat kongres pertama antara lain: penanganan bencana alam di kawasan konservasi, perubahan iklim, dinamika biodiversitas, pengembangan dan kesejahteran masyarakat berkelanjutan, dan penanganan permasalahan di kawasan konservasi dan kawasan lindung. Hal yang menjadi pembeda antara 1st Asia Parks Congress dengan kegiatannya yang kedua adalah penambahan topik ‘indigenous people and local community’ dan ‘youth forum. 2nd Asia Parks Congress mengangkat dua topik khusus tersebut dan menekankan urgensi kedua hal tersebut kepada para pemangku kepentingan bidang konservasi di Asia dan belahan dunia lain. IUCN dan sebagian besar negara- negara Asia meyakini bahwa keberlangsungan masa depan pengelolaan kawasan konservasi bergantung penuh pada seberapa baiknya sebuah negara ataupun organisasi menyiapkan generasi muda untuk memimpin dan menjalin komunikasi serta kolaborasi dengan masyarakat adat serta lokal dalam mempertahankan kelestarian alam dan lingkungan. Pelaksanaan kegiatan Asia Parks Congress dijadwalkan untuk diselenggarakan setiap 5 tahun sekali, sebelum pelaksanaan World Parks Congress kembali diadakan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Rangkaian kegiatan 2nd Asia Parks Congress terdiri dari plenarry sessions, diskusi kelompok terpumpun, acara tambahan (side events) dan hiburan, serta kunjungan lapang (excursions) ke destinasi ternama sesuai dengan ketertarikan masing-masing peserta. Setidaknya terdapat enam diskusi kelompok terpumpun dengan berbagai tema, diantaranya Working Group 1: Nature-based Solutions for Health and Well-being, Working Group 2: Governance of Protected and Conserved Areas, Working Group 3: Connectivity and Transboundary Conservation, Working Group 4: Effective Protected and Conservation Areas, Working Group 5: Economic and Financial Sustainability of Protected and Conserved Areas, dan Working Group 6: Urban Conservation and New Generation. Peserta dapat memilih kelompok kerja yang menjadi ketertarikannya masing-masing dimana dalam setiap kelompok peserta akan mengikuti setidaknya 13 – 15 paparan penelitian/capaian proyek. Peserta juga diperbolehkan untuk berpindah dari satu kelompok kerja ke kelompok kerja lain untuk menambah diversifikasi ilmu pengetahuan. Ikbal mewakili Balai Taman Nasional Komodo memilih untuk mengikuti kelompok kerja 2 dan 4 sebagai minat pembelajarannya pada kegiatan ini dan memilih Kinabalu National Park sebagai tujuan studi banding dalam acara ini.

Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang Nistyantara, mendukung penuh stafnya menimba ilmu pengetahuan dan pengalaman pada kegiatan 2nd Asia Parks Congress di Malaysia. Kepala Balai Taman Nasional Komodo memberikan kesempatan bagi jajaran stafnya untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri pegawai baik melalui kegiatan pengelolaan di dalam kawasan yang menggunakan APBN ataupun kegiatan eksternal yang diselenggarakan oleh pihak ketiga atau negara lain selama hal tersebut memberikan kontribusi dan manfaat langsung bagi pengelolaan kawasan Taman Nasional Komodo saat ini dan kedepanya.

Ikbal Putera merasa bangga dapat terpilih diantara kesembilan muda mudi terbaik dunia. Dari kesembilan muda mudi kategori ‘young professionals’ tersebut, tiga orang diantaranya berasal dari Indonesia, satu orang dari Singapura, tiga orang dari India, dan 2 orang dari Malaysia. Kesembilan muda mudi ini berhasil membuat gebrakan program/kegiatan yang menghasilkan dampak besar bagi pengelolaan kawasan konservasi di negaranya masing-masing. Kesembilan muda mudi ini juga merupakan anggota terbaru IUCN’s WCPA dan diharapkan dengan bergabungnya kesembilan young professionals ini jejaring hubungan kerja antar negara-negara, khususnya di Asia, dapat diperkuat kedepannya.

Ikbal berharap agar staf muda di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat terus berkembang maju dan menjadi insan progresif dengan mengikuti berbagai kegiatan kepemudaan profesional baik di dalam maupun luar negeri. Ikbal berpendapat bahwa “Studi banding konkrit diperlukan oleh muda mudi dalam kementerian ini, tanpa diberikan kesempatan untuk melihat pengelolaan konservasi di kawasan lain, akan sangat sulit bagi anak muda untuk dapat berkembang, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif guna mendukung pengelolaan kawasan konservasi Indonesia di masa depan”. Ikbal sangat bersyukur mendapatkan izin dan dukungan penuh dari Kepala Balai Taman Nasional Komodo untuk menimba ilmu pada kegiatan ini.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6282145675612)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini