Bentuk Cinta Untuk Populasi Kakatua Kecil Jambu Kuning di TN Komodo

Kamis, 19 Mei 2022

Labuan Bajo, Balai Taman Nasional Komodo, 17 Mei 2022. Balai Taman Nasional Komodo menyelenggarakan monitoring kakatua kecil jambul kuning di Loh Sebita dan Loh Baes Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Balai Taman Nasional Komodo pada tanggal 9 – 15 Mei 2022. Monitoring kakatua kecil jambul kuning merupakan salah satu bentuk upaya pengawetan keanekaragaman hayati yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Monitoring ini sudah dilaksanakan sebanyak 10 kali setiap tahunnya pada lokasi pemantauan permanen yang telah ditetapkan sebelumnya dengan dikoordinir oleh petugas resort dan pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan serta Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Komodo.

Loh Sebita dan Loh Baes merupakan salah satu lembah luas yang memiliki populasi kakatua kecil jambul kuning terbesar di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Kelimpahan populasi di kedua lembah ini disebabkan oleh ketersediaan pakan dan habitat mangrove yang mumpuni yang dapat dimanfaatkan oleh kakatua kecil jambul kuning. Berdasarkan hasil pengamatan pada tiga lokasi pengamatan diketahui terdapat + 157 individu pada lembah Loh Sebita dan + 38 individu pada teluk Loh Baes, sementara data tahun 2020 dan 2021 di lembah Loh Sebita adalah + 201 individu dan + 199 individu sedangkan dugaan populasi di Loh Baes pada tahun 2020 dan 2021 berturut-turut adalah + 25 individu dan + 18 individu. Jika dibandingkan, maka populasi kakatua kecil jambul kuning pada lembah Loh Sebita mengalami sedikit penurunan, sementara Loh Baes mengalami sedikit peningkatan. Meskipun demikian, baik di lembah Loh Sebita dan Loh Baes, tren populasi kakatua kecil jambul kuning masih dalam rentang/kondisi stabil.

Kakatua kecil jambul kuning memakan daun/pucuk tumbuhan yang masih muda. Beberapa jenis pohon/tumbuhan pakan yang berhasil diidentifikasi oleh tim monitoring antara lain: Gebang (Corypha utan), Bakau (Rhizopora sp.; Xilocarpus sp.), Asam (Tamarindus indica), Kelumpang (Sterculia oblongata), Nitak (Sterculia foetida), Bidara (Ziziphus jujuba), Kesambi (Schleichera oleosa), Srikaya (Annona squamosa), Reket, dan Pampa.

Jagawana Balai Taman Nasional Komodo berharap dengan dilakukannya monitoring ini, informasi dugaan populasi kakatua kecil jambul kuning dapat diketahui secara berkelanjutan. Informasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan interpretasi dan edukasi bagi para pelajar dan wisatawan yang datang ke kawasan Taman Nasional Komodo.

Dengan efektifnya kegiatan pengelolaan di dalam kawasan, maka populasi biawak komodo dan habitatnya terjaga. Dengan terjaganya populasi biawak komodo dan habitatnya, maka populasi kakatua kecil jambul kuning juga turut terjaga.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Mahir - Ande Kefi, S.ST. (+6282242707977)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6282145675612)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini