Kisah Sukses Kelompok Tani Asal Kampung Komodo ‘Omang Ata Modo’

Senin, 11 April 2022

Tenaga Pengamanan Resort Kampung Komodo mengobservasi pertumbuhan jagung pada salah satu area kebun kelompok tani Omang Ata Modo

Labuan Bajo, Balai Taman Nasional Komodo, 6 April 2022. Masyarakat Kampung Komodo di Pulau Komodo memiliki keinginan dan mimpi untuk dapat berwirausaha di bidang pertanian dengan kemampuan sendiri. Kuatnya motivasi masyarakat Kampung Komodo untuk berwirausaha di bidang ini menginisiasi pembentukan kelompok tani yang dinamakan kelompok tani Omang Ata Modo. Kelompok Omang Ata Modo dibentuk pada tahun 2020, yang diketuai oleh Jamaludin dengan jumlah anggota kelompok mencapai sepuluh orang.

Balai Taman Nasional Komodo membantu kapasitas kelompok tani tersebut dengan menggelar pembinaan dan pendampingan kemitraan konservasi pada tanggal 22 – 23 Maret 2022 di Kampung Komodo Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Balai Taman Nasional Komodo. Kegiatan pembinaan ini dikoordinir oleh Margaretha Priska Nur (Penyuluh Kehutanan Pertama) bersama dengan Abd. Rahmad (Kepala Resort Kampung Komodo), Lily Yuliana Yupukoni (Polisi Kehutanan Mahir), Stefanus Jalak dan Sebastian Gunawan (Tenaga Pengamanan Hutan Resort Kampung Komodo), Fajrul (Tenaga Pengamanan Hutan Resort Kampung Komodo), dan Yasinta Pepi Setia Oda (Tenaga Pembantu Pengolah Data). Sektor usaha kelompok tani Omang Ata Modo ini adalah pertanian dan perkebunan.

Selain bertujuan untuk mengevaluasi produktivitas usaha tani pada lahan yang tersedia, kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi bagi para anggota kelompok untuk saling bertukar pikiran meningkatkan kualitas budidaya pertanian yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan hasil pengamatan, tim memperoleh informasi bahwa dalam satu kali panen jagung muda, kelompok tani Omang Ata Modo dapat menghasilkan Rp7.000.000 – Rp10.000.000, sedangkan hasil panen lain berupa sayuran dan buah-buahan turut menghasilkan pemasukan sebesar Rp150.000 – Rp200.000 setiap harinya. Jerih payah ini tentu tidak terlepas dari ketekunan dan semangat luar biasa para anggota kelompok tani Omang Ata Modo dalam menjalankan usaha tani di Kampung Komodo. Tim pembinaan merasa senang dan terharu ketika mendengar Jamaludin menyampaikan hasil yang diperoleh selama ini dan turut membantu meningkatkan perekenomian keluarganya.

Usaha pertanian dan perkebunan yang dilakukan oleh kelompok tani Omang Ata Modo di wilayah Kampung Komodo dilakukan dalam Zona Tradisional Masyarakat Lokal berdasarkan penentuan Zonasi Taman Nasional Komodo pada tahun 2020 silam. Melakukan aktivitas budidaya pertanian di dalam kawasan konservasi, khususnya di Taman Nasional Komodo, tentu memiliki tantangan tersendiri bagi para anggota kelompok tani Omang Ata Modo. Para anggota harus menghadapi ancaman babi hutan ataupun curah hujan yang berkepanjangan hingga menghadapi teriknya panas matahari.

Balai Taman Nasional Komodo berharap dengan diselenggarakannya kegiatan pembinaan dan pendampingan serta pemberian bantuan berupa seng dan mesin penggarap tanah, kelompok tani Omang Ata Modo dapat membuat batas luar tanaman di sekitar area kebun. Bantuan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan para anggota kelompok tani agar lebih produktif lagi dari sebelumnya.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita: Polisi Kehutanan Mahir - Lily Yuliana Yupukoni (+6282144097198)

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo (+6282145675612)

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini