BBKSDA Sumut Cegah Karhutla Dengan Sosialisasi Menggunakan Bahasa Daerah

Senin, 04 April 2022

Sipirok, 4 April 2022. Sumatera Utara saat ini memasuki musim kemarau. Kondisi ini sangat rentan menimbulkan kebakaran hutan dan lahan, bahkan di beberapa tempat, seperti di Kabupaten Mandailing Natal, kebakaran lahan sudah terjadi. Menyikapi hal ini, Balai Besar KSDA Sumatera Utara bergerak cepat dengan giat sosialisasi untuk pencegahan. Salah satunya seperti yang dilakukan Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok belum lama ini, tepatnya pada Jumat 1 April 2022, dengan memasang papan peringatan/papan larangan di dua titik, masing-masing di Desa Aek Sabaon dan Desa Sugi. Kedua lokasi ini merupakan areal peruntukan lainnya (APL) yang berbatasan langsung dengan kawasan Suaka Alam (SA) Lubuk Raya.

Dalam papan peringatan tersebut, juga disisipkan pesan-pesan dengan menggunakan bahasa daerah, seperti : “Stop Manutung Harangan, Sangat Merugikan Bagi Hita”, yang artinya “Stop membakar lahan, karena sangat merugikan bagi kita”. Filosofi penggunaan bahasa daerah dimaksudkan sebagai media komunikasi dan interaksi untuk  memudahkan masyarakat sekitar dalam memahami pesan yang disampaikan.

Petugas Balai Besar KSDA Sumatera Utara memasang papan peringatan

Tidak hanya dalam bentuk pemasangan papan peringatan, model sosialisasi lainnya pun ikut diterapkan, seperti melakukan kunjungan silaturahmi bincang-bincang santai dengan warga di warung kopi sambil  menyisipkan pesan-pesan/himbauan-himbauan. Demikian juga pesan-pesan disampaikan melalui kepala desa agar disebarluaskan kepada warganya. Semua cara dimodifikasi sehingga masyarakat paham dan mengerti perlunya mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Sumber : Efrina Rizkiyah Pohan, SP. – Penyuluh Kehutanan Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini