Memantau Populasi Kakatua Kecil Jambul Kuning

Kamis, 24 Maret 2022

Labuan Bajo, 24 Maret 2022. Balai Taman Nasional Komodo mulai menyelenggarakan kegiatan monitoring populasi kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea occidentalis) di beberapa lokus pengamatan lingkup Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I pada tanggal 12 – 18 Maret 2022. Kegiatan monitoring kakatua kecil jambul kuning ini dikoordinir Kepala Resort Kampung Rinca (Fahri Ikhlas) bekerjasama dengan Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda (Kresensia Boo) sebagai bentuk supervisi kegiatan monitoring populasi satwa liar yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Komodo. Fahri dan Kresensia dibantu oleh tim monitoring kakatua kecil jambul kuning yang terdiri dari Tenaga Pengamanan Hutan Resort Kampung Rinca (Mahfud, Yohanes Bosko Aryo Budi Prakoso, Thomas Swibertus Ude), Tenaga Pengamanan Hutan Resort Loh Buaya (Marselinus Helmanto), Tenaga Pengamanan Hutan Resort Loh Baru (Faustino Abi Septano Parera), Tenaga GIS (Thomas David Carvallo), dan Tenaga Pembantu Pengolah Daya Pelayanan (Wedny H. Lassa). Lokus kegiatan monitoring yang dikoordinir oleh Fahri dan Kresensia adalah Hutan Batu Balok dan Loh Mondo yang termasuk ke dalam wilayah kerja Resort Kampung Rinca, SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo. 

Taman Nasional Komodo merupakan habitat bagi dua satwa kunci, yaitu biawak komodo (Varanus komodoensis) dan burung kakatua kecil jambul kuning. Kakatua sendiri hidup berkelompok dan biasanya memanfaatkan batang serta bagian pucuk tumbuhan dari famili Arecaceae atau pinang-pinangan (palem) untuk bertengger, tidur, bersarang, bersosialisasi, dan makan dalam koloninya. Kakatua kecil jambul kuning ini termasuk dalam kategori ‘Terancam Punah’ berdasarkan status pengelompokan pada IUCN Red List of Threatened Species.

Balai Taman Nasional Komodo rutin menyelenggarakan monitoring populasi burung kakatua kecil jambul kuning sebanyak 10 kali pada 10 lokasi yang berbeda setiap tahunnya. Hal ini merupakan bentuk komitmen para ranger dalam mempertahankan kontinuitas pendataan populasi satwa kunci di Taman Nasional Komodo. Untuk memastikan data tahunan yang diperoleh oleh para ranger akurat, petugas Resort Kampung Rinca turut menyelenggarakan pemantauan rutin untuk membandingkan data dugaan populasi tahunan dengan data pengamatan harian di tingkat tapak. Aktivitas Resort-Based Management ini penting untuk dilakukan untuk menyediakan data pembanding agar data yang dianalisa kian memiliki validitas yang tinggi.

Balai Taman Nasional Komodo juga konsisten mengaplikasikan metode point count dengan vantage point yakni pergi menjelajah ke suatu wilayah dengan ketinggian tertentu untuk mencatat semua burung kakatua kecil jambul kuning yang dijumpai di titik lokus pengamatan. Metode ini sangat sesuai diimplementasikan di dalam kawasan Taman Nasional Komodo karena dalam teknis pelaksanaannya memiliki kesesuaian dengan topografi kawasan Taman Nasional Komodo yang berbukit dan memiliki lembah yang luas. Pengamatan dari puncak ketinggian ini memudahkan petugas untuk mengamati pergerakan burung kakatua kecil jambul kuning di titik lokus pengamatan dibandingkan dengan menggunakan metode konsentrasi ataupun line transect.

Kegiatan monitoring populasi burung kakatua kecil jambul kuning ini dilaksanakan selama tujuh hari pengamatan dengan dua kali pengulangan setiap harinya. Pengulangan pengamatan dilakukan pada pukul 05:00 – 07:00 dan pukul 17:00 – 18:30. Para ranger kemudian akan menganalisa nilai estimasi populasi berdasarkan perhitungan jumlah individu kakatua yang dijumpai selama kegiatan monitoring dilangsungkan. Pohon tidur kakatua pada lokus kegiatan monitoring di Hutan Batu Balok dan Loh Mondo hanya terpantau pada pohon mangrove dan gebang yang sudah mati.

Estimasi populasi kakatua kecil jambul kuning di wilayah kerja Resort Kampung Rinca pada tahun 2022 mencapai + 58 ekor. Populasi kakatua kecil jambul kuning di wilayah kerja Resort Kampung Rinca dalam lima tahun terakhir (2017 – 2021) antara lain: + 57 ekor (2017), + 42 ekor (2018), + 40 ekor (2019), + 89 ekor (2020), dan + 56 ekor (2021). Data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan yang krusial bagi penyempurnaan pengelolaan satwa liar di Taman Nasional Komodo serta turut memberikan kontribusi praktik keilmuan dari tingkat tapak bagi the body of knowledge ilmu pengetahuan di dunia.

Sumber : Balai Taman Nasional Komodo

Penanggungjawab Berita: Kepala Balai Taman Nasional Komodo - Lukita Awang Nistyantara, S.Hut., M.Si. (+6285215959862)

Penulis Berita:

Penyuluh Kehutanan Pertama - Fahri Ikhlas, S.Hut. (+6281238715593)

Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Muda - Kresensia Boo, S.Hut. (+62

Penyunting Berita: Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama - Muhammad Ikbal Putera, S.Hut., M.S. (+6281310300678)

Informasi Lebih Lanjut: Call Center Balai Taman Nasional Komodo +6282145675612

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 3.7

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini