Lestarikan Edelweis, BBTN Gunung Gede Pangrango Buat Demplot

Kamis, 13 Januari 2022

Cipanas, 12 Januari 2022. Edelweiss sangat dikenal di kalangan para penggemar gunung. Tumbuhan yang melambangkan keabadian ini termasuk "tumbuhan langka”, karena habitatnya sangat terbatas (endemik) dan populasinya cenderung banyak mengalami gangguan, oleh karenanya tumbuhan ini sulit ditemukan. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2020, tumbuhan Edelweiss (Anaphalis javanica) termasuk jenis tumbuhan yang dilindungi undang-undang.

Di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) kita bisa melihat edelweiss yang tumbuh di lereng-lereng gunung dan di Alun-Alun Surya Kencana. Sebagai upaya pelestarian Edelweiss (Anaphalis javanica) di TNGGP dibangun demplot yang berlokasi di Camping Ground Bobojong. Pembuatan demplot edelweiss di Camping Ground Bobojong dimulai sejak bulan Oktober 2020. Salah satu tujuan dari pembuatan demplot adalah sebagai sarana pendidikan konservasi dan pengenalan kepada masyarakat tentang fungsi ekologi tumbuhan edelweiss. Bibitnya berupa anakan edelweiss yang diambil dari kawasan TNGGP, yang kemudian ditanam di area Camping Ground Bobojong dengan luas demplot 20 x 5 meter. Pengambilan bibit dari dalam kawasan TNGGP dilakukan oleh petugas Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Gunung Putri, bersama masyarakat.

Dalam perkembangannya selama kurun waktu 1 tahun (Oktober 2020 - Oktober 2021), edelweiss yang ditanam pada demplot rata-rata dapat tumbuh dengan baik dan sebagian sudah berbunga. Tujuan lain pembuatan demplot edelweiss ini adalah untuk menciptakan daya tarik bagi para wisatawan agar lebih banyak yang berkunjung ke Camping Ground Bobojong. Pengembangan wisata alam di Bobojong, khususnya pembangunan demplot serta pemeliharaannya dilakukan bersama-sama dengan kelompok masyarakat Kampung Ading, Kecamatan Cipanas yang secara otodidak mempunyai kemampuan dalam hal budidaya tanaman hias.

Edelweiss sejatinya tidak mengenal musim. Konon tumbunan ini dimaknai sebagai simbol keabadian cinta. Apabila sudah mekar, edelweiss bisa bertahan lama, tidak layu dan tidak pudar warnanya. Menjaga kelestarian edelweis yang tumbuh di dalam kawasan TNGGP bisa dimaknai sebagai wujud cinta kita kepada kawasan taman nasional dan semua keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Cinta yang tak lekang oleh waktu.

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Teks : Asep Hasbilah (PEH BBTNGGP)
Dok : BBTNGGP

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini