Mengisi Liburan di Taman Nasional Kutai

Selasa, 25 Desember 2018

Mengisi liburan sekolah, Natal dan tahun baru 2019,  Balai Taman Nasional Kutai, menyajikan destinasi wisata alternatif bagi masyarakat Bontang-sangatta dan sekitarnya. Prevab sebagai destinasi wisata minat khusus untuk mengamati kehidupan liar orangutan dan Bontang mangrove Park sebagai destinasi wisata pendidikan dan petualangan.

Bontang Mangrove Park (BMP), Bertualang di tengah Kota

Bontang Mangrove Park, yang lebih populer dengan BMP, dibangun dengan konsep Conservation, Education and Adventure.  Menyajikan potensi alam berupa hamparan ekosistem mangrove yang sangat indah dengan keanekaragaman jenis vegetasi dan satwa di dalamnya. Kesejukan alam dan letaknya yang startegis karena berada di tengah Kota Bontang, menjadikan BMP sebagai tempat yang tepat untuk refreshing dan meghilangkan kejenuhan.

Sepanjang waktu dari pagi sampai sore, merupakan momen terbaik untuk kunjungan wisata ke BMP tergantung tujuan masing-masing pengunjung.  Sunrise, dapat dinikmati dari boardwalk dengan view yang menghadap ke laut-Selat Makassar dan dari Menara pandang. Sunset dan view lampu dari pabrik yang terdapat diseberang BMP, juga menjadi momen favorit para pemburu gambar. Siang hari dimanfaatkan oleh para pelajar untuk mengetahui keanekaragaman hayati hutan mangrove dan ekosistemnya. Pada saat surut terendah, pengunjung dapat menyaksikan barisan ikan-ikan kecil yang memenuhi areal terbuka disepanjang boarwalk. Pemandangan ini, semakin membuktikan fungsi hutan mangrove sebagai tempat pemijahan ikan, udang, kepiting dll, dan menyebar ke laut lepas setelah besar. Pada momen ini pula, pengunjung dapat menyaksikan sekumpulan burung air yang sedang mencari makan  di tengah surutnya air laut.

Mendukung fungsi BMP sebagai sarana edukasi, disepanjang boardwalk  sepanjang 2.5 km yang terbentang dari daratan sampai ke laut, terdapat berbagai informasi tentang jenis-jenis vegetasi hutan mangrove.

Menara pandang dengan tinggi 20 m, yang dapat difungsikan sebagai sarana “bird watching”. Dari Menara pandang, tersaji  hamparan ekosistem mangrove, view Kota Bontang dan kawasan industry PT.Pupuk Kaltim. Pada pagi dan sore hari, Menara Pandang merupakan hotspot terbaik untuk mendapatkan gambar sunset dan sunrise.

Beberapa gazebo yang  dapat digunakan sebagai tempat istirahat, juga tersedia pada beberapa titik. Selain gazebo disepanjang trekking, terdapat dua gazebo yang terletak pada  sisi terluar ekosistem mangrove dengan view laut. Diantara dua gazebo terdapat boardwalk yang menyerupai catwalk  yang menjorok agak  kelaut. Ketiga fasilitas tersebut saling mendukung untuk memberikan kepuasan pengunjung dalam menikmati keindahan alam sekaligus mendapatkan gambar terbaik.

Bagi pengunjung yang ingin melakukan kegiatan di dalam ruangan, tersedia Balai Pertemuan  pada welcome area, yang dapat menampung 200-300 orang. Welcome area, juga sedang dipersiapkan bumi perkemahan yang dapat mengakomodir peserta sampai seribu orang. 

Prevab, Kemewahan Pengalaman di Rimba Belantara

Menuju kawasan yang merupakan habitat orangutan asli tersebut, tidak sesulit yang dibayangkan oleh banyak orang karena ditempuh dengan berperahu disepanjang Sungai selama 30 menit dari Kota Sangatta. Di sepanjang perjalanan, pengunjung sudah disuguhi pemandangan hutan alam dengan berbagai  jenis satwa penghuninya. Tak jarang, kalau beruntung pada beberapa titik pengunjung dapat menyaksikan secara langsung orangutan yang sedang beraktifitas di atas pohon di tepi sungai. Mendapatkan kemewahan pengalaman di sepanjang perjalanan sungai, menjadikan waktu  30 menit menjadi sangat singkat dan tidak cukup untuk mendapatkan lebih banyak lagi.

Pengamatan Orangutan Liar

Mengamati orangutan liar secara langsung di alam, merupakan keberuntungan dan kemewahan pengalaman bagi siapa saja yang mengalaminya. Sensasinya sangat berbeda dengan pengamatan orangutan yang ada di kebun binatang atau pusat rehabilitasi. Untuk melihat orangutan di kebun binatang, anda cukup membayar tiket masuk, sudah dapat menemukan orangutan dengan mudah. Namun berbeda dengan orangutan liar. Orangutan liar cenderung menghindar dari manusia, sebagaimana satwa liar lainnya yang takut bertemu dengan manusia.

Kehadiran peneliti orangutan  Prof Anne Russon dari York University beserta timnya, merupakan nilai tambah, karena pengunjung bisa berdiskusi dan mendapatkan informasi tentang kehidupan orangutan liar langsung dari penelitinya.

Night Trekking

Melihat Tarantula  keluar dari lubang persembunyiannya, bukan sekedar mimpi atau serasa nonton tayang national geographic. Pengalaman tersebut, sungguh nyata di Prevab Mentoko. Momen ini  hanya dapat diperoleh pada titik tertentu pada waktu malam.  Objek lain yang dapat ditemui apabila beruntung adalah kehadiran burung-burung malam. Ayo Ke Taman Nasional Kutai.

Sumber : Balai Taman Nasional Kutai

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini