Apotik Alam Bagi Masyarakat Adat Dayak di Kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang

Rabu, 09 Oktober 2019

Malinau, 9 Oktober 2019 – Masih ingat viralnya Akar Bajakah Tampala (Spatholobus littoralis hassk) yang diyakini sebagai obat kanker dan tumor? Dikalangan masyarakat Dayak, mengkonsumsi akar bajakah sudah dilakukan sejak dulu karena dipercaya baik untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Tak hanya itu, beragam tanaman hutan lainnya juga kerap digunakan sebagai obat-obatan.

Tumbuhan berkhasiat obat tersebar di seluruh wilayah Nusantara, tak terkecuali di Kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang. Masyarakat Dayak telah mengenal penggunaan tumbuhan sebagai obat sejak turun temurun. Minimnya jangkauan fasilitas kesehatan membuat masyarakat lebih cenderung menggunakan tanaman di hutan sebagai pengobatan dengan berbekal eksistensi pengetahuan lokal turun temurun.

Data yang dihimpun tim survey Balai Taman Nasional Kayan Mentarang SPTN Wilayah III Long Ampung di Wilayah Kecamatan Kayan Hilir, masyarakat adat lokal masih mempertahankan kearifannya menggunakan obat alami walaupun obat-obatan kimia banyak tersedia. Pasak Bumi (Eurycoma longifolia) masih menjadi primadona sebagai tanaman herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina. Ada pula rotan (Callamus sp) sebagai penawar racun, obat sakit mata, sariawan, dll. Serta Milettia sp untuk mengobati sakit gigi.

Tidak hanya sebatas memanfaatkan, kearifan lokal masyarakat adat ditunjukkan dengan peran serta menjaga hutan. Kekayaan alam dengan keanekaragaman hayati yang tersebar di Taman Nasional Kayan Mentarang memang belum semuanya terjamah oleh tangan manusia. Masih banyak potensi tumbuhan berkhasiat obat yang tumbuh secara lestari dikawasan seluas 1,27 juta hektar ini. Semua tumbuh sebagai laboratorium alam yang di jaga oleh masyarakat Dayak sebagai anugerah Tuhan bagi kehidupan generasi yang akan datang.


Sumber : Tim Invetarisasi Timbuhan Obat SPTN III Long Ampung - BTN Kayan Mentarang

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini