Kolaborasi Membangun KEE Jaring Halus

Kamis, 19 September 2019

Stabat, 19 September 2019. Bertempat di Stabat Seafood, telah dilaksanakan Konsultasi Publik  Penyusunan Rencana Aksi Kawasan Ekosistem Esensial Jaring Halus (KEE-JH) Periode 2020-2024 (16/9). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat penyusunan rencana aksi yang sudah dilaksanakan sebelumnya pada tanggal 29 Agustus 2019 di Hotel Saka, Medan. Dokumen Rencana Aksi KEE-JH ini merupakan dokumen penting yang diharapkan menjadi pedoman dalam pengelolaan tahun 2014-2019.

KEE Jaring Halus berupa ekosismtem hutan bakau yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat setempat. Jaring Halus adalah salah satu desa penyangga Kawasan Konservasi Suaka Margasatwa Karang Gading dan Langkat Timur Laut (SMKGLTL) yang memiliki potensi keanekaragaman hayati, mempunyai fungsi sosial, dan budaya yang perlu dan mendesak untuk dilestarikan dan tentunya dikembangkan. Acara di hadiri oleh Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Dr.Ir. Hotmauli Sianturi, M.Sc.For, Pemerintah Kabupaten Langkat yang diwakili oleh Asisten Bupati Administrasi Tata Pemerintahan, Drs. Abdul Karim, MAT, Jajaran Dinas Kabupaten Langkat terkait, Direktorat Bina Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial, Camat Secanggang, Aparat Desa Jaring Halus, Tokoh Adat Jaring Halus, Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia, Fondasi Hidup, LKIM, dan Masyarakat Desa Jaring Halus yang diwakili oleh Ikatan Pemuda Jaring Halus (Ipanjar).

Konsultasi Publik diawali oleh sambutan dari Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang wakili oleh Kasubdit Lahan Basah dan Taman Kehati, Ir. Kholid Indarto.

“Kawasan Ekosistem Esensial Jaring Halus merupakan kawasan yang sangat berpotensi untuk di kembangkan, yang paling penting dalam menyusun rencana aksi adalah kondisi seperti apa yang kita harapkan untuk Jaring Halus pada tanggal 31 Desember 2024” ujar Kholid Indarto.

Selanjutnya, acara dibuka oleh Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara, Hotmauli Sianturi. “ Tugas BBKSDA disini adalah sebagai fasilitator antara Pemerintah Kabupaten Langkat, NGO, dan masyarakat Desa Jaring Halus, kita sama-sama berharap jika semua stakeholder terkait dapat membantu menyumbangkan tenaga, pikiran, dan anggaran untuk kemajuan Jaring Halus” ujarnya.

WhatsApp Image 2019-09-18 at 12.25.13
Pemaparan materi dari Narasumber

WhatsApp Image 2019-09-18 at 12.25.13(2)

Usai dibuka acara dilanjutkan oleh pemaparan materi yang disampaikan oleh (2) dua orang narasumber. Narasumber pertama yaitu Bapak Herbert Aritonang, S.Sos.,M.Hum selaku Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Stabat yang menyampaikan tentang kondisi umum terkini Jaring Halus, kegiatan apa saja yang sudah dilakukan oleh BBKSDA Sumatera Utara, permasalahan di Jaring Halus dan strategi rencana aksi pengelolaan kawasan. Materi kedua disampaikan oleh Bapak Wayan dari Direktorat BPEE, beliau menyampaikan tentang implementasi kawasan ekosistem esensial yang ada di Indonesia sehingga dapat dijadikan gambaran untuk pengembangan kawasan ekosistem esensial mangrove yang ada di Jaring Halus.

HALUS.PNG
Proses fasilitasi yang melibatkan para pihak untuk mengembangkan KEE Jaring Halus

Fasilitasi penyusunan rencana aksi dipimpin oleh Fitri Noor Ch, S.Hut, M.P (PEH Muda di BBKSDA Sumatera Utara). Para pihak diminta untuk menuliskan apa saja yang ingin dilakukan serta harapan untuk Jaring Halus. Dari pertemuan ini, telah disepakati bersama sepuluh poin strategi rencana aksi pengelolaan KEE-JH diantaranya yaitu (1) Strategi pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, (2) Strategi peningkatan kesejahteraan masyarakat, (3) Strategi kolaborasi pengelolaan keanekaragaman hayati, (4) Strategi penataan ruang Desa Jaring Halus, (5) Strategi pengelolaan sampah terpadu, (6) Strategi penyediaan transportasi, (7) Strategi peningkatan peran serta aktif dari masyarakat dan para pihak dalam pengelolaan KEE Jaring Halus, (8) Strategi sosialisasi dan publikasi potensi KEE Jaring Halus, (9) Strategi dukungan kebijakan yang mengakomodir pengelolaan KEE Jaring Halus, dan (10) Strategi penyadartahuan masyarakat

Acara ditutup dengan penandatanganan Berita Acara oleh para pihak yang hadir kemudian  ditutup oleh Kepala Bidang Wilayah I BBKSDA Sumatera Utara, Mustafa Imran Lubis, S.P. Harapannya kedepan setelah tersusunnya Rencana Aksi ini, semoga Kawasan Ekosistem Esensial Jaring Halus memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, secara ekologi, ekonomi, dan social.

Sumber : Aini - Balai Besar KSDA Sumatera Utara

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini