Aksi Spontan Dirjen KSDAE di Peresmian Sarpras Wisata Alam Pulau Pramuka TN Kepulauan Seribu

Kamis, 19 April 2018

Pulau Pramuka, 19 April 2018. Direktur Jenderal KSDAE beserta Direktur PIKA, Tenaga Ahli Menteri Bidang Maritim dan Ekosistem yaitu Bapak Rusdi Ridwan, Bupati Jakarta Kepulauan Seribu, rombongan Direktorat Jenderal KSDAE, serta mitra-mitra Taman Nasional Kepulauan Seribu didampingi Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu tiba di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu guna peresmian sarpras wisata alam Pulau Pramuka dan Sarasehan Taman Nasional Kepulauan Seribu. Begitu tiba di area kantor SPTN Wilayah III Pulau Pramuka, Dirjen KSDAE dan rombongan langsung mengunjungi Sarana Prasarana Wisata Alam Pulau Pramuka, yang terdiri dari Mangrove Track, Jembatan Gantung, Kolam renang outdoor, ikon nama Taman Nasional Kepulauan Seribu, Plasa dan Labirin Mangrove. Lantaran terpesona dengan mangrove yang ditanam dengan metode khusus, yaitu rumpun berjarak, Dirjen KSDAE tanpa ragu dan spontan menanam mangrove di sekitar labirin mangrove.

Selepas kunjungan ini, dilakukan prosesi peresmian Sarana Prasarana Wisata Alam Pulau Pramuka yang dibuka dengan tarian Lenggang Nyai oleh anak-anak SDN 02 Pulau Panggang. Tepuk tangan hangat Dirjen KSDAE dan tamu undangan lain mengiringi usainya sajian tari tersebut. Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu kemudian didaulat untuk menyampaikan laporan singkat mengenai pembangunan Sarana dan Prasarana Wisata Alam. Usai laporan kepala Balai TN Kepulauan Seribu, Bupati Jakarta Kepulauan Seribu memberikan sambutan. Dalam sambutan ini, beliau menyampaikan apresiasi atas dibangunnya Sarana Prasarana (Sarpras) Wisata Alam Pulau Pramuka oleh Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu. Sarpras Wisata Alam ini akan menjadi daya tarik baru bagi orang-orang yang berkunjung ke Pulau Pramuka. Setelahnya, Dirjen KSDAE memberikan sambutan terkait pembangunan sarpras ini. Dirjen KSDAE juga menyampaikan apresiasi kepada kerja Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu dan dukungan Pemerintah Daerah dan masyarakat Kabupaten Jakarta Kepulauan Seribu dalam mewujudkan Sarpras Wisata Alam ini. Dalam sambutan ini, Dirjen KSDAE tidak lupa mengecek kehadiran mitra-mitra Taman Nasional Kepulauan Seribu, yaitu RARE, CNOOC SES Ltd., Nusantara Regas, MASI (Masyarakat Selam Indonesia), Yayasan KEHATI, Daihatsu Astra Motor, dan Pertamina. Peresmian Sarana Prasarana Wisata Alam Pulau Pramuka ditandai dengan penekanan tombol sirine, penandatanganan prasasti oleh Dirjen KSDAE, dan pengguntingan pita.

Usai rangkaian kegiatan utama, berupa peresmian Sarana Prasarana Wisata Alam Pulau Pramuka dilanjutkan acara Sarasehan. Acara sarasehan ini dihadiri oleh masyarakat binaan Taman Nasional Kepulauan Seribu, yaitu 2 (tiga) kelompok Sentra Penyuluhan Konservasi Pedesaan (SPKP), Kader Konservasi (KK), anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP), pemandu wisata pemegang Ijin Usaha Penyediaaan Jasa Wisata Alam (IUPJWA), tokoh masyarakat dan pelaku usaha wisata lain, yaitu pelaku jasa homestay, catering dan kapal. Acara sarasehan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Rimbawan, yel-yel konservasi, yel-yel Daya Bersehaty dan yel-yel Taman Nasional Kepulauan Seribu yang dipimpin oleh tim SPTN Wilayah III Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Narasumber dalam sarasehan ini terdiri dari Dirjen KSDAE, Tenaga Ahli Menteri bidang Maritim dan Ekosistem Bapak Rusdi Ridwan, Bupati Jakarta Kepulauan Seribu dan Kepala Balai TN Kepulauan Seribu. Moderator, yaitu Kepala SPTN Wilayah III Pulau Pramuka, memberikan kesempatan bicara pertama kali kepada Kepala Balai TN Kepulauan Seribu.Kepala Balai TN Kepulauan Seribu menyampaikan target  salah satu role model TN Kepulauan Seribu, yaitu Pengembangan Ekowisata Bahari di Kepulauan Seribu dalam kerangka Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Bapak Rusdi Ridwan menambahkan bahwa dalam pengelolaan wisata bahari di Kepulauan Seribu yang memiliki karakter pulau yang unik harus mempertimbangkan daya dukung alam. Bupati Jakarta Kepulauan Seribu menyatakan sedang dalam upaya mengembangkan berbagai jenis wisata di Kepulauan Seribu,di antaranya yaitu Healing tourism, Yacht tourism, dan retirement tourism.

Dirjen KSDAE dalam sarasehan ini menyampaikan bahwa dalam mengelola Taman Nasional Kepulauan Seribu tidak boleh bekerja sendiri, dan juga menyoroti mengenai pentingnya terus menanam mangrove. Usai paparan oleh para narasumber, peserta sarasehan mendapat kesempatan untuk mengajukan saran atau pertanyaan. Perwakilan dari kelompok SPKP Samo-samo, Kader konservasi, dan pemandu wisata mengajukan beberapa pertanyaan dan saran terkait upaya pengelolaan mangrove yang telah ditanam secara terpadu, adaya regulasi untuk mengatur wisata terutama menyangkut daya dukung alam, pembinaan kepada pemandu wisata di kelurahan lain, yaitu Pulau Tidung, dan perlunya kerjasama lintas sektoral dalam konservasi.

Setelah sesi diskusi, sebelum penutupan acara Sarasehan, Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu memberikan bantuan usaha ekonomi produkif secara simbolis kepada Sentra Penyuluh Kehutanan (SPKP) Bintang Laut, SPKP Elang Bondol dan SPKP Samo-samo. Acara sarasehan diakhiri dengan adanya foto bersama Dirjen KSDAE, tenaga ahi Menteri dan Kepala Balai TN Kepulauan Seribu dengan para peserta dan pegawai Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Sumber : Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini