Selasa, 14 Januari 2025 BBKSDA Jawa Timur
Gresik, 13 Januari 2025. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas masyarakat Desa Sedagaran, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, terkuak sebuah kisah penyelamatan satwa liar dilindungi undang-undang. Seekor anakan Kucing Kuwuk (Prionailurus bengalensis javanensis), yang merupakan jenis satwa liar dilindungi, ditemukan dalam kondisi lemah dan membutuhkan bantuan. Berkat kepedulian masyarakat dan kerja cepat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA Jatim) melalui Resort Konservasi Wilayah (RKW) 09, satwa ini kini berada dalam penanganan yang tepat.
Awal Penemuan
Sabtu siang, 11 Januari 2025, saudara Rahman Agus, warga setempat, sedang membersihkan gulma di kebun jeruk miliknya di Desa Wedeng. Tak disangka, ia menemukan dua individu Kucing Kuwuk, induk dan anaknya. Saat merasa terancam oleh aktivitas tersebut, induk satwa menyerang lalu melarikan diri, meninggalkan anaknya. Kekhawatiran bahwa induk tidak akan kembali, ditambah kerusakan sarang, mendorong Rahman untuk mengamankan anakan Kucing Kuwuk tersebut.
Segera ia melaporkan penemuan tersebut kepada RKW 09 melalui call center BBKSDA Jatim. Laporan tersebut menjadi awal dari proses evakuasi yang cepat dan terkoordinasi.
Proses Evakuasi
Pada 13 Januari 2025, tim bergerak cepat ke lokasi setelah menerima laporan. Anakan Kucing Kuwuk yang masih dalam fase menyusui ditemukan dalam kondisi lemah, sehingga memerlukan perhatian khusus.
Setelah proses evakuasi, satwa tersebut dibawa ke kandang Wildlife Rescue Unit (WRU) - BBKSDA Jatim di Sidoarjo. Di fasilitas ini, anakan Kucing Kuwuk akan mendapatkan perawatan intensif hingga kondisinya memungkinkan untuk dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.
Fungsi Kucing Kuwuk di Alam
Kucing Kuwuk memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Sebagai predator alami, satwa ini membantu mengontrol populasi hewan-hewan kecil seperti tikus, burung kecil, dan serangga. Dengan demikian, keberadaan Kucing Kuwuk turut menjaga stabilitas rantai makanan dan mencegah ledakan populasi yang dapat merusak ekosistem.
Selain itu, Kucing Kuwuk juga berperan sebagai indikator kesehatan lingkungan. Keberadaan mereka menunjukkan bahwa suatu habitat masih memiliki sumber daya dan kualitas lingkungan yang baik untuk mendukung kehidupan satwa liar.
Komitmen Melindungi Satwa Liar
Sebagai langkah lanjutan, BBKSDA Jatim akan melakukan peninjauan ke lokasi penemuan untuk memastikan keberadaan induk atau individu lain dari spesies ini. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat sekitar juga akan digencarkan. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga satwa liar dan habitatnya, serta menghindari tindakan yang dapat mengancam kelestarian mereka.
Kegiatan ini tidak akan berhasil tanpa peran aktif masyarakat. Khususnya kepada saudara Rahman Agus, yang menunjukkan kepeduliannya terhadap satwa liar dengan melaporkan penemuan ini kepada pihak berwenang. Kerja sama semacam ini menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati, khususnya di wilayah Jawa Timur.
Mari bersama-sama menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan satwa liar, demi masa depan yang lebih baik untuk kita semua.
Sumber : Fajar Dwi Nur Aji - Pengendali Ekosistem Hutan Muda pada Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 4