Burung Kutilang (Pycnonotus aurigaster) Cucak Terpopuler

Jumat, 27 Maret 2020

Jumat, 27 Maret 2020 - Burung kutilang atau Pycnonotus aurigaster, bisa dibilang sebagai jenis burung cucak yang paling populer di Indonesia. Burung Cucak Kutilang masih dengan mudah dijumpai di beberapa daerah, terutama di Jawa. Dan nama burung kutilang sendiri cukup populer, terutama dengan adanya sebuah lagu anak-anak berjudul “Kutilang”.

Nama resmi burung kutilang di Indonesia adalah Cucak Kutilang. Di Sunda burung dari famili Pycnonotidae (merbah atau cucak-cucakan) ini dikenal sebagai cangkurileung. Sedang di Jawa dinamai sebagai ketilang atau genthilang. Dalam bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sedangkan untuk di Mandailing Natal khususnya di daerah penyangga atau sekitar Taman Nasional Batang Gadis, masyarakat menamainya sama seperti nama populernya, yaitu Kutilang.

Nama latin hewan ini adalah Pycnonotus aurigaster (Jardine & Selby 1837) dengan sekitar 9 anak jenis yang dikenal saat ini.

Tubuh cucak kutilang berukuran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 20 cm. Sisi bagian atas tubuh (punggung dan ekor) berwarna coklat kelabu, sedangkan sisi bawah (tenggorokan, leher, dada, dan perut) berwarna putih keabu-abuan. Memiliki topi, dahi, dan jambul berwarna hitam. Memiliki tunggir (bagian muka ekor) berwarna putih, serta penutup pantat berwarna kuning jingga.

Burung jantan umumnya memiliki tubuh yang lebih kecil namun memiliki jambul yang lebih tinggi dibanding betina. Suara kicauan burung jantan terdengar lebih nyaring dan lantang serta lebih rajin berkicau dibanding betinanya.

Sebagaimana jenis burung merbah lainnya, makanan utama kutilang adalah buah-buahan yang lunak, meskipun juga memakan berbagai jenis serangga kecil. Terlihat sering berkelompok, baik dengan sesama jenis burung kutilang maupun dengan aneka jenis burung merbah lainnya. Burung bernama latin Pycnonotus aurigaster ini terkenal ribut dan aktif bergerak. Suara kicauannya terdengan nyaring namun merdu dengan suara “cuk-cuk”, dan “cang-kur” yang diulangi cepat.

Membuat sarang dari anyaman daun rumput, tangkai daun, atau ranting yang halus yang disusun seperti cawan. Sekali berbiak burung cucak kutilang bertelur sebanyak 2-3 butir. Telurnya berwarna kemerah-jambuan dengan bintik halus berwarna ungu dan abu-abu.

Habitat cucak kutilang meliputi hampir semua habitat mulai dari pepohonan terbuka, tepi hutan, semak belukar, vegetasi sekunder, tepi jalan, pekarangan, kebun, hingga taman-taman di perkotaan. Umumnya tersebar mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.500 m dpl.

Burung cucak kutilang merupakan burung asli pulau Jawa, Indonesia. Daerah sebarannya meliputi Kamboja, China, Hongkong, Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia dijumpai sebagai burung asli di pulau Jawa dan Bali. Sedangkan di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, menjadi burung feral (dibawa manusia) sebagai hasil introduksi.

Anak jenis (subspesies) cucak kutilang yang dikenal antara lain:

  1. Pycnonotus aurigaster aurigaster(Vieillot, 1818), mendiami Jawa dan Bali.
  2. Pycnonotus aurigaster chrysorrhoides(Lafresnaye, 1845), mendiami China bagian tenggara.
  3. Pycnonotus aurigaster dolichurusDeignan, 1949, mendiami Vietnam
  4. Pycnonotus aurigaster germani(Oustalet, 1878), mendiami Thailand (bagian tenggara), Kamboja dan Indochina Selatan
  5. Pycnonotus aurigaster klossi(Gyldenstolpe, 1920), mendiami Myanmar bagian tenggara dan Thailand bagian utara
  6. Pycnonotus aurigaster latoucheiDeignan, 1949, tersebar di China bagian selatan, Myanmar, Thailand, Laos, dan Vietnam
  7. Pycnonotus aurigaster resurrectusDeignan, 1952, mendiami Vietnam sebelah utara dan China sebelah tengara
  8. Pycnonotus aurigaster schauenseeiDelacour, 1943, mendiami Myanmar bagian selatan dan Thailand bagian barat-daya.
  9. Pycnonotus aurigaster thais(Kloss, 1924), mendiami Thailand bagian tengah dan tenggara dan Laos bagian tengah.

 

Daerah sebaran Cucak Kutilang (Pycnonotus aurigaster)

Populasi burung kutilang memang mengalami tren penurunan. Namun dengan daerah sebaran yang cukup luas dan jumlah populasi yang cukup besar, Birdlife Internasional menilai belum mendekati ambang rentan. IUCN Redlist pun hanya memasukkannya dalam status konservasi Least Concern (LC, Risiko Rendah).

Di Indonesia, burung yang disebut juga sebagai cangkurileung, ketilang, atau genthilang ini tidak termasuk burung yang dilindungi. dan meskipun populasinya menurun baik akibat degradasi lingkungan maupun penangkapan dan jual beli hewan, Si Cucak Kutilang masih kerap terlihat.

Klasifikasi Ilmiah Cucak Kutilang. Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Aves. Ordo: Passeriformes. Famili: Pycnonotidae. Genus: Pycnonotus. Spesies: Pycnonotus aurigaster (Jardine & Selby 1837).

 

Sumber : Mulliyadi (PEH) - Balai TN Batang Gadis

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 1

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini