Selasa, 08 Januari 2019
Kuningan, 8 Januari 2018. Apa itu jamur "ganoderma" atau jamur kayu? Jamur yang dikenal dengan nama "lingzhi" atau jamur obat punya fungsi sebagai bahan obat. Konon juga digunakan untuk olahan menu makan istimewa para raja karena khasiat yang luar biasa dari jamur ini.
Jamur ini sebagian hidup pada kayu yang sudah mati. Sebagian lainnya tumbuh pada kayu yang masih hidup dan dedaunan yang sudah gugur serta sisa tumbuhan.
Sebagai “pathogen” tumbuhan, jamur kayu dapat menyebabkan pembusukan akar dan batang sehingga menyebabkan kematian. Sedangkan sebagai "saprofit", jamur ini telah lama digunakan sebagai bahan obat bagi manusia. Jamur kayu yang telah diolah menjadi obat punya banyak khasiat seperti meredakan nyeri rematik, menurunkan tekanan darah hingga membantu pengobatan kanker.
Adanya peran ganda tersebut membuat jamur kayu menjadi bahan menarik diteliti untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dasar maupun terapan dengan tujuan "bioprospecting".
Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dengan luas 14.841,30 hektar mempunyai keanekaragaman hayati yang melimpah. Salah satunya jamur. Nah, melalui eksplorasi tematik manajemen bersama masyarakat, keanekaragaman jenis jamur kayu di satu sudut gunung Ciremai, Kuningan terekam (12/2018). Tim menemukan tiga jenis jamur kayu dan beberapa jamur lainnya. Ketiga jamur kayu tersebut yakni "Ganoderma lucidium", "Ganoderma applantum" dan "Ganoderma atrum". Penemuan ketiga jamur ini menandakan kondisi keanekaragaman hayati di kawasan tersebut dalam kondisi seimbang.
Jamur Ganoderma di TNGC harapannya tetap lestari. Sehingga fungsi jamur ini memberikan nilai tambah bagi ekosistem dan masyarakat. Untuk budidaya jamur ini tentu masih memerlukan informasi yang lebih banyak serta harus sesuai kaidah pemanfaatan di kawasan konservasi [Teks & Foto © Mendry T - BTNGC | 012019].
Sumber : Balai Taman Nasional Gunung Ciremai
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0