Cerita Si Manis javanica, Makhluk dibalik Plafon

Selasa, 24 Juni 2025 BBKSDA Jawa Timur

Mojokerto, 24 Juni 2025. Di tengah pekatnya malam, Huda Daniswara seorang warga Jl. Mojosari-Trawas, Desa Mojorejo, Kec. Pungging, Kab. Mojokerto mengalami kejadian horor. Malam itu, Sabtu (21/6), Ds. Mojorejo terasa sunyi, langit yang mendung juga menambah suasana dingin yang horor. Di saat kelopak mata hampir berpelukan, tepat di pukul 23.45 kantuk yang sudah seberat beban negara dipecahkan suara dentuman yang berasal dari kamar mandi.

 

Seketika Huda berdiri tegang bersama bulu kuduknya. Dengan langkah gemetar ia mencoba menghampiri sumber suara yang mengejutkannya tadi. Hatinya pun menjadi cukup tenang setelah tahu suara kejutan tadi berasal dari jebolnya plafon yang diakibatkan oleh makhluk misterius yang tidak Huda kenali. Merasa waktu untuk merangkai bunga tidurnya harus dilanjutkan dan hari yang semakin malam, Huda memutuskan untuk mengamankan dan mencari informasi mengenai makhluk misterius itu keesokan harinya.

 

Saat matahari mulai merekah keesokan harinya, Huda mulai membayar rasa penasarannya. Dari mencari informasi melalui internet hingga dia berinisiatif untuk langsung mengkonfirmasi langsung menuju Resort Balai Besar KSDA Jawa Timur (BBKSDA Jawa Timur) yang ada di Pacet, Mojokerto.

 

Benar saja, setelah diidentifikasi oleh tim Resort Konservasi Wilayah (RKW) 09 Mojokerto, makhluk misterius tersebut merupakan satwa liar yang dilindungi undang undang dengan jenis Trenggiling Jawa (Manis javanica).

 

"Alhamdulillah, saya membawanya ke tangan yang tepat", ungkap haru Huda karena rasa takut dan penasarannya terbayarkan dengan ikut menjadi agen konservasi yang berkontribusi dalam penyelamatan spesies dilindungi.

 

Disosialisasikan juga bahwa Trenggiling Jawa merupakan spesies terancam punah dan keberadaannya sudah sangat jarang dijumpai pada habitatnya. Setelah dilakukan pemeriksaan pertama, dilanjutkan dengan proses serah terima.

Satwa tersebut kemudian akan diserahkan ke Unit Penyelamatan Satwa MATAWALI (WRU) untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Makhluk misterius tadi sudah tidak misterius lagi di mata Huda, dia sudah mengenalnya dan semoga rasa penasarannya terus membawa Huda menuju langkah konservasi yang lebih konkret. Lestari!

 

Sumber: Ferdinan Sebastian - Penyuluh Kehutanan Pemula Seksi KSDA Wilayah 3 Surabaya, Balai Besar KSDA Jawa Timur

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini