Senin, 20 Januari 2025 BBKSDA Sumatera Utara
Medan, 20 Januari 2025. Nurhabli Ridwan, sosok anak muda yang terpanggil jiwanya menjadi kader konservasi, berbuat dan berbakti bagi konservasi alam. Pemuda energik yang pada tanggal 3 Februari 2025 nanti genap berusia 30 tahun, menjadi sosok inspiratif yang terus bergerak tanpa henti melakukan upaya apa saja guna melestarikan alam dan lingkungan hidup.
Kepeduliannya mulai tumbuh berawal pada tahun 2009, ketika mengikuti kegiatan pramuka di Kodim 0204 Deli Serdang dimana kegiatannya adalah penanaman pohon dan aksi bersih lingkungan. Berlanjut pada tahun 2010, Nurhabli mengikuti program konservasi melalui kemah kerja rehabilitasi lahan di Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan, Tongkoh, Kabupaten Karo, sebuah program pertemuan pencinta alam yang kegiatannya berupa lomba lintas wisata alam, penanaman pohon dan edukasi konservasi.
Dari rangkaian perjalanan spiritualnya itu, Nurhabli mulai menemukan jati diri sehingga semangat konservasi alamnya tumbuh membara. Pada tahun 2012 Nurhabli membentuk organisasi Generasi Siswa Siswi Pelestari Alam (GaSSPAla) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Melalui organisasi ini, keinginan siswa/siswi untuk menyalurkan minat serta kepedulian terhadap konservasi alam dan lingkungan hidup dapat terakomodir.
Tidak cukup sampai disitu, dengan semangat yang menggebu-gebu, pada tahun 2013 Nurhabli mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar calon anggota muda Generasi Pencinta Kelestarian Alam (Genetika) Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), sebuah organisasi Mahasiswa pencinta alam (Mapala). Terus bergerak, pada tahun 2018 Nurhabli membentuk Organisasi Perhimpunan Penjelajah Alam Bencana dan Konservasi Generasi Rimba Alam Semestar (GRAS), organisasi kepemudaan yang bergerak dalam bidang sosial, bencana dan jelajah alam konservasi.
Belum merasa puas, untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilannya, serangkaian pendidikan non formil pun diikutinya, seperti : Sekolah Vertical Rescue Indonesia Angkatan 111 Tahun 2018 di Jawa Tengah, Gladian Nasional Pencinta Alam Se-Indonesia Ke XIV Tahun 2018 di Sumatera Barat, Pendidikan Navigator Se Sumatera Tahun 2019 di Rimbang Baling Riau dan Pendidikan Green Leadership Indonesia (GLI) Batch 1 Tahun 2021.
Memberi edukasi dan aksi bersih kawasan TWA Sibolangit dengan pelajar SMP Negeri 2 Sunggal
Bermodalkan pengetahuan yang dimiliki, Nurhabli mulai menjalankan berbagai aksi, diantaranya : penanaman pohon di bantaran Sungai Deli (2019), sosialisasi mitigasi konflik satwa Harimau Sumatera di Desa Durin Serugun, Kecamatan Sibolangit (2019), sosialisasi mitigasi konflik satwa Orangutan Sumatera di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Sibolangit (2019), edukasi konservasi di SMP Anizam Medan (2020), instruktur Pendidikan Dasar Mapala Swara Bhumi Universitas Labuhan Batu (2021), penanaman pohon dalam rangka Hari Bumi di Desa Garunggang (2021), penanaman pohon dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di TWA Sibolangit (2021), Koordinator Daerah Green Youth Movement (GYM) Angkatan 2 Provinsi Sumatera Utara (2024), Koordinator Fasilitator Ngobrolin Iklim Bareng GYM di 6 sekolah Sumatera Utara (2024), dan banyak lagi aktivitas lainnya.
Menerima penghargaan dari Menteri LHK sebagai Wisudawan Terbaik GLI Batch 1 Tahun 2021
Melihat kepedulian serta sepak terjangnya dibidang konservasi alam dan lingkungan hidup, Balai Besar KSDA Sumatera Utara kemudian menetapkannya sebagai Kader Konservasi Alam binaan pada tahun 2020. Kerja-kerja konservasi alam Nurhabli pun diapresiasi dengan berbagai ganjaran penghargaan, seperti : Juara 3 Duta Konservasi Alam Balai Besar KSDA Sumatera Utara (2019) dan Wisudawan Terbaik Green Leadership Indonesia Batch 1 (2021) yang menerima penghargaan langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. Meskipun telah menerima berbagai apresiasi, namun Nurhabli tidak cepat merasa puas. Penghargaan baginya sebuah cambuk untuk terus berbuat yang terbaik bagi konservasi alam dan lingkungan hidup.
Ketika ditanya pandangannya tentang konservasi alam dan lingkungan hidup dengan kondisi yang ada saat ini, Nurhabli menyatakan keprihatinan dan kerisauannya melihat kondisi hutan di Sumatera Utara yang semakin hari semakin tertekan akibat berbagai aktivitas sehingga menyebabkan resiko gangguan terhadap kelestariannya. Terbukti di penghujung tahun 2024 serangkaian bencana ekologi terjadi di beberapa kabupaten di Sumatera Utara, diantaranya : Tanah karo, Tapanuli Selatan, Dairi, Tapanuli Utara, Toba, Simalungun, Labuhanbatu Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas Utara dan Tapanuli Tengah, yang tidak hanya merusak pemukiman penduduk dan menimbulkan kerugian materil, tapi juga merengut korban jiwa.
“Karena itu, diperlukan keseriusan untuk melindungi kerusakan alam agar tetap mampu mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya melalui kegiatan edukasi konservasi lingkungan hidup, pilah sampah, pemanfaatan energi, serta penanaman dan perawatan pohon, tentunya dengan tujuan agar lingkungan tetap terjaga dan lestari,” pesan Nurhabli.
Dari apa yang telah dilakukan oleh Nurhabli Ridwan, menjadi perenungan sekaligus motivasi bagi kita untuk ikut peduli merawat dan melestarikan alam dengan bertindak dan berbuat sekecil apapun yang memberi manfaat/dampak langsung bagi lingkungan hidup.
Sumber : Evansus Renandi Manalu (Analis Tata Usaha) – Balai Besar KSDA Sumatera Utara
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 5