Senin, 17 Juli 2017
Kayong Utara, 14 Juli 2017. Berawal dari hasil kegiatan fasilitasi Balai Taman Nasional Gunung Palung pada bulan Juni 2017 di Dusun Tanjung Gunung Kecamatan Sukadana Kab.Kayong Utara, muncul ide dari kelompok masyarakat untuk melakukan pelatihan pengukuran pH tanah, karena selama ini masyarakat dalam bercocok tanam kurang berhasil, salah satu penyebabnya yaitu kondisi tanah.
Melihat kebutuhan masyarakat tersebut, Balai Taman Nasional Gunung Palung memfasilitasi pelatihan pengukuran pH tanah. Pelatihan tersebut dilaksanakan di Kantor Balai Desa Sejahtera selama 2 hari pada tanggal 13 – 14 Juli 2017 meliputi pemberian materi dan praktek lapangan. Peserta pelatihan sebanyak 20 orang berasal dari 3 Dusun, yaitu Dusun Tanjung Gunung, Dusun Melinsum dan Dusun Sei. Belit.
Nara sumber berasal dari akademisi, yaitu dari Fakultas Teknobiologi Universitas Atmajaya Yogyakarta dan pendamping desa dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Materi yang disampaikan meliputi : apa itu pH, efek pH terhadap tanah dan tanaman, cara pengukuran pH tanah, bagaiamana meningkatkan pH tanah untuk tanaman dan diskusi pengalaman dengan pendamping desa serta praktek lapangan.
Hasil dari pelatihan dan diskusi adalah pH yang cocok untuk budidaya tanaman antara 5,5 – 7,5, masyarakat perlu mencari varietas tanaman yang cocok sesuai pH tanah, perlu ada pelatihan pertanian organik, setiap desa harus mempunyai embung dan embung itu harus di luar kawasan Taman Nasional Gunung Palung dan harus ada sinergi dari pemerintah pusat, pemerintah desa untuk mengakomodir pelatihan-pelatihan kepada masyarakat.
Pada kegiatan pelatihan tersebut juga diharapkan ada 4 unggulan desa, yaitu : Pengembangan produk unggulan desa, BUMDES ( Badan Usaha Milik Desa), Embung (sebagai sumber air) dan Sarana prasarana olah raga berdasarkan informasi dari pendamping desa Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal.
Sumber : BTN Gunung Palung
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0