Senin, 26 April 2021
Pekanbaru, 26 April 2021 - Kepala Balai Besar KSDA Riau bersama Wakil Bupati Bengkalis, bapak Bagus Santoso melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Konservasi Taman Satwa Bengkalis di pelabuhan penyeberangan internasional Selat Baru. Lembaga konservasi ini telah mendapat ijin LK bentuk Taman Satwa kepada Kantor Kebudayaan dan Pariwisata Bengkalis Cq. Kebun Binatang Bengkalis SK. MENHUT No.SK.698/Menhut-II/2009, yang memiliki masa berlaku ijin selama 30 tahun. (25/4/2021)
Saat ini lembaga konservasi yang satu – satunya berada di Kabupaten Bengkalis ini tidak terkelola secara optimal. Koleksi satwa yang adapun hanya Buaya Muara dan Labi-labi. Sampai dengan saat ini, pengelolaan Taman Satwa Bengkalis masih dilakukan oleh pemerintah daerah.
Berdasarkan hasil kunjungan kerja Kepala Balai Besar KSDA Riau dan Wakil Bupati Bengkalis, maka usulan pengelolaan akan diserahkan kepada pihak ketiga berbadan usaha swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), BUMDesa. Hal yang diharapkan dari kunjungan ini, yaitu adanya renovasi sarpras dan fasilitas yang ada, dan penambahan koleksi satwa yang sesuai dengan keadaan ekosistem setempat. Target yang ingin dicapai adalah integrasi/keterpaduan pelabuhan, wisata alam dan wisata budaya yang berdampak pada perekonomian masyarakat dan pendapatan negara.
Kunjungan dilanjutkan ke lokasi abrasi Teluk Papal, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis. Lokasi tersebut berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang merupakan garis pantai terluar Indonesia. Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat, areal abrasi dahulunya merupakan kampung dan kebun. Jarak abrasi sudah mencapai kurang lebih 1 Km dari garis pantai saat ini, dimana abrasi tahunan mencapai 3-10 meter. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi abrasi adalah dengan membangun break water atau pemecah gelombang, tetapi pembangunan masih terbatas, sehingga belum dapat melindungi tepi pantai secara maksimal. Pembangunan break water juga berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan vegetasi bakau yang berada di belakangnya. Usulan terkait pembangunan break water dan penanaman vegetasi bakau juga diajukan demi menanggulangi abrasi di Teluk Papal.
Salam konservasi!
Sumber : Balai Besar KSDA Riau
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0