Taeniophillum Hantu dari Belantara Sumatra

Kamis, 13 Juli 2017

Dibandingkan dengan negara subtropis, Indonesia memiliki keanekaragaman flora yang sangat tinggi. Hampir seperempat species tumbuhan dunia dapat ditemukan di seluruh penjuru bagian dari negara ini. Anggrek merupakan salah satu jenis tanaman berbunga khas dari daerah tropis yang memiliki range tempat hidup yang sangat luas, mulai dari daerah pantai, hutan dataran rendah, sampai hutan dataran tinggi yang lembab. Dari sekitar 26.000 spesies anggrek yang hidup di dunia, sedangkan  Indonesia memiliki sekitar 6000 spesies yang tumbuh diseluruh wilayah nusantara. Anggrek merupakan tanaman yang memiliki bunga beraneka warna dan rupa dan beberapa genus memiliki bentuk dan bau spesifik. Diantaranya adalah genus Anggrek Paphiopedillum sanderianum endemik kalimantan yang memiliki petal sepanjang hampir 1 meter, atau anggrek Bulbophyllum lobbii yang memiliki aroma busuk untuk menarik serangga dalam proses penyerbukannya. Anggrek merupakan tanaman berbunga yang memiliki habitat khas diantaranya menempel di batang pohon (Epifit), tumbuh di humus subur (Saprofit) atau menempel diatas batu (Litofit).

Salah satu jenis anggrek terunik dan sangat susah untuk ditemukan asal pulau Sumatra adalah anggrek jenis Taeniophyllum obsutum. Anggrek ini juga sering disebut anggrek hantu karena sangat sulit ditemui apabila anggrek ini tidak berbunga. Anggrek ini merupakan anggrek yang tidak berdaun leafless dan memiliki batang super pendek dengan bunga yang super mini. Penampakan anggrek Taeniophyllum bukan seperti anggrek pada umunya karena jenis anggrek ini sangat mungil dan yang terlihat hanya akar yang melintang, pendek dan berbentuk pipih. Anggrek ini sering menempel di batang pohononan namun apabila kita tidak jeli untuk mencari anggrek ini, anggrek ini akan susah untuk dilihat. Taeniophyllum obsutum merupakan jenis anggrek yang sangat unik karena anggrek ini memanfaatkan akarnya tidak hanya sebagai alat untuk melekatkan diri pada inang tetapi juga berperan sebagai tempat fotosintesis untuk memproduksi makanan yang dibutukan oleh anggrek ini untuk bertahan hidup.

Pada umunya anggrek ini berbunga sepanjang tahun, bunga dari anggrek Taeniophyllum obsutum sangatlah kecil dengan diameter bunga hanya 5 mm yang menempel pada tangkai bunga sepanjang 3,5 cm. Sepal dan petal bunga berwarna kuning, bibir bunga berwarna putih dengan kepala sari berwarna ungu dan ini sangat mirip dengan saudaranya dari pulau Jawa yaitu Taeniophyllum biocellatum yang berukuran lebih kecil.

Sudah selayaknya kita harus menjaga plasma nutfah yang berada disekitar kita seperti berbagai jenis anggrek yang hidup di alam untuk generasi mendatang.

 

Sumber: BKSDA Sumatera Selatan

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini