Senin, 29 Maret 2021
Kediri, 28 Maret 2021. Sudah enam bulan berlalu sejak tahap pertama revitalisasi bufferzone Cagar Alam (CA) Manggis Gadungan. Sebagian besar bibit yang ditanam pada tahap pertama dan kedua tumbuh dengan baik, hanya sebagian kecil saja yang mati. Oleh karena itu pada tahap ketiga yang dilaksanakan 28 Maret 2021 ini difokuskan pada penyulaman dan perawatan bibit pohon.
Lebih dari 300 relawan turut serta melaksanakan kegiatan, terdiri dari relawan GNDP, EPPI, Oleng oleng, Rante Rau, COPLAK, FPH, WWI, Pramuka Sakawanabakti serta beberapa kelompok lain. Turut hadir perwakilan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA Jatim) yakni Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I kediri dan Resort Konservasi Wilayah (RKW) 03, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri, KPH Kediri dan CDK Wilayah Trenggalek. Bahkan yang mengejutkan anggota Pokmaswas Pantai Taman Kili-Kili Desa Wonocoyo Panggul Trenggalek pun ikut hadir.
Kegiatan diawali dengan apel dan pengarahan peserta lalu dilanjutkan dengan kegiatan utama yaitu penyulaman, penanaman dan pemupukan. Menurut Nur Muhammad Daru, Plh. SKW I Kediri guna penyulaman tersebut para relawan dan stakeholder telah menyiapkan beberapa jenis bibit yang disesuaikan jenisnya dengan revitalisasi I dan II.
“Ada Gondang, Trembesi, Keluwak, Kemiri, Doyo, Kalpataru, Asem Jawa, Beringin, Kedawung, Kepuh, Gayam, Juwet, Nyamplung, Mahoni, dan Pule,” tambah Daru.
Bufferzone seluas 40 hektar dan mengelilingi CA. Manggis Gadungan sejatinya merupakan kawasan Perum Perhutani yang diperuntukkan sebagai zona penyangga kawasan konservasi.
Diharapkan dengan kegiatan ini, bibit tanaman yang ditanam di bufferzone dapat tumbuh dengan baik dan hutan alam sekunder sebagai penyangga CA Manggis Gadungan dapat terwujud.
Siti Nurlaili, S.Si. - Balai Besar KSDA Jawa Timur
Berikan rating untuk artikel ini
Average Rating: 0