Dirjen KSDAE Apresiasi Dukungan Multi Pihak Untuk Kegiatan Konservasi

Kamis, 04 Maret 2021

Kotaagung, 28 Februari 2021. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Ir. Wiratno, M.Sc. melakukan kunjungan kerja ke Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Minggu 28 Februari 2021. Tak hanya itu, Dirjen KSDAE juga memberikan penghargaan kepada Ketua Komisi IV DPR RI, Bupati Tanggamus, Bupati Lampung Barat, Ir. H. John Kenedie, MM., Ir. H. Agus Wahyudiyono, Kepala Resort Pemerihan, Kepala Resort Suoh, Peratin Pemerihan, 13 orang Ketua Tim Satgas Penanggulangan Konflik, 5 orang Pawang/Mahout, dan Local Champions yang ada di wilayah pengelolaan TNBBS. Total piagam penghargaan yang diberikan sejumlah 40 piagam penghargaan. Para penerima penghargaan dinilai telah memberikan kontribusi positif dalam mendukung program konservasi.

Dirjen KSDAE juga memberikan pembinaan dan arahan kepada pegawai lingkup Balai Besar TNBBS di kantor Balai Besar yang dilanjutkan dengan Acara Dialog Interaktif bersama Masyarakat Satgas Penanggulangan Konflik Gajah Sumatera di Rumah Dinas Ketua DPRD Kabupaten Tanggamus. Dalam kesempatan tersebut turut hadir Bupati Tanggamus, Wakil Bupati Tanggamus, Bupati Lampung Barat yang diwakili oleh Asisten ll, Ketua DPRD Kab. Tanggamus, Ketua Komisi V DPRD Lampung, Sekretaris Direktorat Jenderal KSDAE, Inspektur Wilayah I Sumatera, Direktur PJLHK, Kasubdit Perencanaan Direktorat KK, Plt. Kepala Balai Besar TNBBS, Kepala Balai KSDA Bengkulu Lampung, Plt. Kepala Balai TNWK serta pejabat eselon III dan IV lingkup Balai Besar TNBBS, pejabat eselon lV BKSDA Bengkulu Lampung dan BTN Way Kambas, pegawai lingkup Balai Besar TNBBS, BKSDA Bengkulu Lampung, WCS-IP, Yabi, PILI, UNDP, Peratin Sukamarga, Peratin Bumi Hantatai, Gapoktan Hutan Lestari, Gapoktan Tulung Agung, Gapoktan Mulya Agung serta Tim Satgas Penanggulangan Konflik.

"Perlu dibentuk Elephant Response Unit (ERU) di wilayah Suoh. Hal ini dikarenakan telah terjadi interaksi negatif sejak Bulan Agustus 2020 hingga saat ini akibat pergerakan gajah liar 'Bunga' di Suoh" ungkap Dirjen KSDAE Wiratno. Selain itu, Dirjen KSDAE juga mengarahkan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan lagi terhadap pola tanam yang telah dilakukan saat ini. Bisa dengan mengubah bibit tanaman yang akan ditanam merupakan jenis tanaman yang tidak disukai oleh gajah.

Tim SIGER BBS yang merupakan kepanjangan dari Sistem Informasi dan Data Gerakan Konsevasi Bukit Barisan Selatan juga berkesempatan menyajikan data dan informasi diantaranya tentang tema METT, Biodiversitas, SMART, Konflik manusia dan satwa liar, PNBP serta peta interaktif, seperti peta pergerakan gajah konflik "Bunga" yang dipasang Satelite Collar untuk mendeteksi pergerakannya, peta tutupan lahan, peta kerawanan dll.

Sumber : Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

 

 

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Belum terdapat komentar pada berita ini