Adakan Clean Up, Balai TN Bali Barat Berhasil Angkut 9,1 Ton Sampah

Sabtu, 08 Juli 2017

Gilimanuk, 8/7/2017 - Sampah saat ini merupakan permasalahan yang terjadi dimana-mana, tak terkecuali di kawasan konservasi Taman Nasional Bali Barat. Di kawasan ini, kebanyakan material sampah berasal dari laut. Sampah tersebut merupakan sampah dari berbagai tempat yang terbawa arus hingga akhirnya terdampar di pantai-pantai dalam kawasan. Sebagian lagi merupakan sampah yang berasal dari pemukiman sekitar maupun sampah yang dibawa oleh pengunjung. Sebagai destinasi yang sering dikunjungi wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara, tentunya Balai TN Bali Barat berpikir keras bagaimana caranya mengatasi sampah tersebut.

Mulai bulan Februari hingga saat ini, Balai Taman Nasional Bali Barat sangat gencar melakukan aksi clean up untuk mengangani sampah, terutama sampah anorganik. Tak kurang dari 50 kegiatan bersih sampah telah dilakukan selama lima bulan terakhir ini. Rata-rata bisa 10 kali dalam satu bulan di berbagai lokasi di dalam kawasan yang menjadi titik konsentrasi sampah anorganik. Sampah yang sudah dikumpulkan ditimbang dan dicatat sebelum diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah. Dalam aksi bersih sampah, petugas Balai TN Bali Barat mengajak masyarakat dan berbagai pihak turut berperan aktif dalam upaya penanggulangan sampah anorganik di dalam kawasan taman nasional.

Dari data yang tercatat, aksi clean up tahun 2017 yang di mulai pada tanggal 19 Februari s.d 29 Juni 2017 berhasil mengangkut sampah anorganik seberat 9.170,5 kg atau sekitar 9,1 ton. Sampah terbanyak berasal dari pantai di seputaran Pulau Menjangan dan Labuan Lalang, yaitu seberat 5.135,5 kg. Sisanya berasal dari pantai di belakang kantor Balai TNBB seberat 766 kg, dari sekitar pemukiman di kelurahan Gilimanuk dan Pantai Karangsewu seberat 2.469 kg, serta di seputaran Pantai Prapat Agung dan daerah Sumber Rejo, seberat 800 kg. Jenis sampah yang terkumpul antara lain berupa plastik kresek, stereofom, bungkus makanan, botol plastik, pampers, kaleng, dan lain-lain.

Kegiatan clean up di TN Bali Barat tidak hanya di lakukan di pantai dan daratan saja. Namun aksi bersih juga dilakukan di dasar laut dengan melakukan penyelaman bersama para pelaku usaha wisata/dive operator di seputaran Bali dan Jawa Timur. Kegiatan ini dikemas khusus dengan nama "diving for conservation and underwater clean up". Harapannya, dari semua aksi bersih yang telah dilakukan dapat mengurangi jumlah sampah anorganik di kawasan Taman Nasional Bali Barat. Tujuannya supaya kelestarian ekosistem tetap terjaga. Selain itu, dengan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif, dimaksudkan untuk membangun kesadaran akan arti pentingnya kebersihan lingkungan serta kelestarian kawasan konservasi khususnya Taman Nasional Bali Barat.

Sumber: Balai TN Bali Barat

Berikan rating untuk artikel ini

Average Rating: 0

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini